Pelatihan menulis sejak dini bersama Yatim Mandiri kuikuti saat ini. Sedari dua hari yang lalu seorang guru menawariku mengikutinya. Grup baru dengan nama Menulis Kemenag pun dibentuk. Aku salah satu anggotanya.

Memasuki aula Kemeneg ini, hawa sejuk rasa-rasa penulis pun menyeruak. Karena situasi pandemi saat ini, peserta pelatihan pun tidak sebanyak biasanya. Panitia hanya membatasi sampai tiga puluh peserta.

Dalam sambutannya, kepala Kemenag kota Pasuruan menyampaikan bahwa dana perolehan dari pelatihan ini sepenuhnya akan disalurkan pada anak-anak yatim. Pemateri pun yang dalam hal ini adalah seorang penulis dari KABARPAS.COM, yaitu Shohibul Cinta dengan keikhlasannya membagikan ilmu menulisnya tanpa imbalan. Woow... Alhamdulillah, Kau kirimkan aku ke acara yang insyaallah penuh barokah ini. Dapat ilmu menulis sekaligus beramal.

Usai pemaparan materi tentang bagaimana harus memulai menulis, kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab. Nah, setelah itu, saatnya peserta diminta untuk mencoba menulis. Menulis apa saja. Intinya segala sesuai yang paling dekat dan mudah. Sebagai rangsangan, pemateri pun menjanjikan hadiah berupa buku karyanya untuk tulisan yang menarik.

Semangatku pun membuncah tak terbendung. Lagi dan lagi. Lima belas menit waktu yang diberikan panitia sudah berlalu. Evaluasi pun diberikan oleh Pemateri. Dan, akhirnya, namaku disebut pada urutan pertama tulisan paling menarik saat itu.

Sungguh, berliterasi sangat mbahagiakan. Menulislah dengan pena Allah. Kata-kata itu akan selalu kupegang agar aku bisa mewujudkan cita-citaku menjadi seorang PENULIS. Aamiin.