Elvi Sundari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Burung Priyayi???

Kicau khasmu menyambut fajar kali ini. Kusingkap selimut merahku. Woow aku keduluan si Rambo. Begitu nama yang diberikan suamiku padanya.Rambo kerap membangunkan seisi rumah kami. Hingga subuh pun tak pernah ketinggalan karena kicaunya.

Bergegas kuarahkan langkahku menuju kamar mandi. Belum sampai di pintunya. Si Rambo menyapaku. "Hai, Rambo...!" sambil ku pancing dengan siul kecilku. Semakin menjadi kicaunya. Kali ini sambil melompat-lompat di dahan buatan dala sangkarnya. Kuarahkan lagi jemariku agar menimbulkan bunyi. Kicaunya pun semakin jadi.

Udah, sholat dulu ach.

Surya pun semakin meninggi. Sinarnya menerpa bambu-bambu tipis perangkai rumah indahnya. Riang sekali kicaunya. Hangat mentari pagi itu membuatnya makin riang.

"Hai...Boy.." "Mengapa kau diam?" Kusapa penghuni sangkar yang lain. Dia diam tak bergeming. Rupanya masih terlelap.

Harus kusadari keduanya memang beda. Si Rambo biasa bangun lebih pagi. Sedangkan si Boy baru berkicau jika mentari sudah agak tinggi. Tingkah keduanya pun beda.

Si Boy selalu menyahut siulan siapa saja. Bahkan kapan saja. Siang terik sepulang sekolah pun dia jawab siulan kecilku. Amazing! Bila kuhampiri, kepalanya ditegakkan dan kedua kakinya diluruskan. Selayaknya orang sedang berdiri. Mulailah dia beratraksi dengan siul panjangnya dengan nada diliuk-liukkan. Kepalanya pun mengikuti irami siulannya. Ke kanan, ke kiri, bahkan ke belakang dia arahkan paruhnya. Mungkin si Boy sedang menunjukkan keindahan paruhnya yang panjang lancip dan putih bersih. Atau memang tergolong kelas burung caper(cari perhatian).

Berbeda dengan si Rambo. Dia bersiul di saat- saat tertentu. Yang jelas sesuai keinginan tuannya. Rambo memang agak jaim. Tak seperti Boy. Walau disapa dengan siulan, kicaunya tak akan keluar. Tapi bila sudah dimandikan di kolam renangnya. Begitu kami menyebut. Maka siulnya semakin menjadi. Terlebih setelah diberi makanan kesukaannya.

Kalau boleh diklasifikasikan Rambo termasuk kaum priyayi. Sedang Si Boy adalah orang kebanyakan.

Lalu bagaimana dengan kita???

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Burung priyayi dan burung egaliter, seperti orang.

18 Sep
Balas

siip, bagus. diklasifikasikan : dianalogikan?

18 Sep
Balas

Masak Bunda? Thanks suportnya.

18 Sep
Balas



search

New Post