Ijinkan Aku Menulis
Seperti tak kukira sebelumnya. Sempatkah aku menulis? Sedang tugas mengajarku di dua sekolah terpampang jelas di depan mata. Belum lagi tugasku sebagai seorang istri dari suami yang super duper sibuk. Sedang anakku yang masih kecil butuh sekali perhatian.
Ternyata semua itu bukanlah kendala. Sudah dua minggu ini aku menulis. Menulis apa saja yang berkecamuk dalam hati dan perasaanku. Selama itu pula aku merasakan ada perubahan signifikan dalam bersikap. Mungkin inilah yang dinamakan mengolah rasa.
Semua itu karena aku tidak mau suami dan anak ku terbengkalai gara-gara aku sibuk menulis. Justru dengan aku menulis suatu tantangan besar dalam mengatur kapan waktuku untuk mereka.
Sebelumnya emosiku sering kurang terkontrol saat menghadapi mereka. Namun dengan satu tekad. Aku tidak boleh mengecewakan mereka. Saat itulah emosiku lebih terkendali. Suasana rumah pun lebih indah dari sebelumnya.
Terima kasih untuk orang-orang yang telah memotivasiku untuk menulis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Super sekali
semangat terus bu Elvi. hebattt
Terima kasih Bu Upit
Sukses juga untuk semuanya.
Semangat bu Elvi, sukses terus ya?
Semangat terus mbak elvi, smg klrga ttp mendukung, krn dukungan klrga sangatlah berarti buat kita....semoga sukses
Terima kasih Bu Sumarti.
menulis merupakan titah,maka tidak diperlukan sebuah keijinan atas sebuah sabda
Wooow.... Makasih.