Kenangan Usang
**Kenangan Usang**
Oleh, Ummi Ida
🥀
Sejauh mata memandang hamparan sawah yang masih hijau. Ku terpana memandang ciptaan Allah. Pandangan tertuju di sudut hati yang lagi ingat merindu seorang yang pernah hadir dalam hidup ini. Kutatap bayangan yang biasanya mampir di sudut mata.
"Sayang..aku ada disini". Suara itu sering melintas di telingaku. 32 tahun yang lalu kami pernah hidup bersama. Dia seorang lelaki yang keras.. Disiplin tinggi dan penyayang.
Tapi.... Dia sangat penyemburu.
Ketika itu aku sedang minta tolong sama temen sebelah rumah. Mengasahkan pisau. Karena Om itu lagi ngasah pisau. "Om asahkan pisau kami." Pintaku. "Mari biar saya asah kan" jawabnya. Aku pun duduk sejajar dengan si Om yang lagi mengasah pisau.
Tetiba...
Aku tak melihat suamiku datang. Dia berteriak manggil nama anaknya.
"Rendi.... Rendi..."
"Ooh ya...Pa...?"
Sambil menggendong anakku berlari kecil menghampirinya di rumah. "Ada apa ramai- ramai di sana"
" Mama minta tolong asahkan pisau kita"
"Memangnya aku gak bisa !!!"
Raut wajahnya merah, semua barang yang di pegangnya di hentakkannya. Aku jadi kaku diam seribu bahasa. "Maaf kalau abang marah..." "Abang.... masih bisa semua urusan rumah tangga, jangan suruh orang." "Ingat itu.!!!"
Tidak ku jawab semua ucapannya, diam itulah jawabannya. Heran kenapa akhir ini sikapnya begitu dingin, pemarah kepadaku.
Rupanya....
Dia punya wanita idaman diluar sana. "Tante..." "Tadi saya nampak pakcik boncengan mesra dengan cewek cantik." Kata ponakan suami yang tinggal sama kami.
Sherrrrr....
Derap darahku tumpah seakan hilang tak punya darah lagi. "Benarnya nak ????" "Iya tante..."
Ketika itu hari sabtu. Kutunggu malam minggu dia tak pulang. Minggu pagi tak pulang.
Yach...
Pulangnya malam senin. Karena dia harus apel malam.
Ku hampiri suamiku dengan memeluknya dari belakang. "Bang...dari mana sayang?"
"Cari duit.."
"Ni dutinya "
Benar satu kantong keresek di sebarkan di atas tempat tidur. "Adek mau beli apa". Celotehnya.
"Mau abang tiap malam ada di rumah." Jawabku sedikit mewek.
"Ooh...mana bisa !!" Ucapannya marah keras. Aku pun menangis tersedu sedu.. "Udah diam nanti abang silap, Abang gak suka dengar orang nangis ." Kata- katanya dengan suara keras dan lantang. Aku hanya terdiam, mohon pada Allah agar dilembutkan hati suamiku.
🥀🥀
#tagurgurusiana
Tebing Tinggi
Rabu, 4 Januari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen kisahnya mbak.. Lanjuuut. Sukses selalu
Makasih apresiasinya mas Burhani,Salam sehat salam literasi
Duh ceritanya bikin ikut bawa perasaan
Haaa...kenapa bunda?Itulah hidup bunda?Tak ada rumah tangga yg sempurna.Salam literasi bunda Murini?
Sedihnya dikasari suami juga diselingkuhi. Keren ceritanya Bunda.