Ely farida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rindu Cabe Rawit

**Rindu Cabe Rawit**.

Oleh : Ummi Ida

"Nenek..."

"Nenek...nenek..."

Teriak mereka menghampiriku di kamar.

"Tersentak dari tidur siang yang menyenangkan. "Cucu ku datang semua." "Kesebelasnya" "Berarti mereka sudah janjian sama - sama berlibur di rumah nenek." Dalam hati...

Rindu sudah membludak pedas panas mengenyam kerinduan dengan mereka. Cucu- cucu tersayang. "nenek... nenek Adamkan sudah pandai membaca" " ooh ya...?" sembari memeluk erat tubuhnya yang gempal berbau orama minyak telon. " Duh segarnya" Usia Adam baru 5 tahun. Bijaknya luar biasa.anaknya ganteng. Seperti kakeknysa.

Tapi kalau Adis usianya 9 tahun. Anaknya pendiam. Tidak banyak bicara, Ketika membayar kerinduannya dengan sepupunya mengintil kemana mana si kakak pergi. Kak Adis dipanggil Cici, anaknya rajin sekali bersih-bersih.

Belum lagi Athaya pandai mengatur siasat permainan. Usianya 9 tahun juga tapi cerdasnya luar biasa. Perkembangan sosial emosional sudah berkembang. Mau berbagi sama teman, dan mau mengalah.

Diperhatikan mereka bermain. Akur. Tidak mau berkelahi. Saling memaafkan, heran anak sekecil itu sudah pandai bersosialisasi. Mau mengalah sesama teman. Mau berbagi.

Saat mereka main menyusun balok- balok. Si Adam cari perhatian. "Nenek.....Adam . Baloknya di buangin. " Kata Cuci.

"Adek Adam....?"

"Balok - baloknya tidak boleh di buangin ya dek..?"

Kata kakak Syakira yang sudah kelas 5 SD. Adam mengumpuli balok yang di lemparinya di halaman. Sambil mengucapkan.. "Kak Iya...nih..." "Dam kumpul ya baloknya" Dengan suara yang gembira

Rupanya dek Adam minta perhatian. Dek Adam baru umur 5 tahun. Baru masuk Tk

Ketika itu badan ku sakit semua. Ku minta cucuku ya nomor 2. Satrio ( iyo ) Untuk memijak mijak punggungku.

Apa yang terjadi.... Semua cucuku .Syakira, Bilqis, Cici Adam. Ikut naik ke punggungku. Pikir mereka punggung ku sama dengan spring bad di rumah mereka. Melompat lompat mereka di punggung saat aku terlungkup.

"Aduh...."

"Ampun...."

"Sakit....sakit...sakittttt...." Jeritanku memecah ngobrolan orangtua mereka.

"ya ampun...."

"Kok neneknya gitu mijak - mijaknya. keroyokan ? " Sakit lah... badan neneknya " Kata mami Icha mamaknya Cici dan Adam. Mereka gembira bisa kumpul bersama - sama di rumah nenek.

Benar...

Paginya bangun tidur pundak ku sakit. Mungkin efek yang di pijakin cucu - cucuku.

Kupandangi mereka terasa hidup ini bermakna. Sebelas cucu dari anak - anak ku. Bahagia melihat mereka bisa ngumpul. Jarak tempat tinggal berjauhan.

Semua sudah ada yang mengatur. Rindu cabe rawit mereka pun terbayar. Bercengkrama bersama gembira. Mama mereka masak bersama makan bersama. Saling berbagi kebahagian, pertemuan membayar kerinduan yang sering terabaikan. Menjalin kasih sayang antara anak - anak mereka itu penting. Biar mereka tau mereka itu saudara sepupu agar kerinduan itu pedas bermakna. Rindu cabe rawit.

Pertemuan mereka hanya sekejab. Namun penuh makna yang mujarab. Membuat perasaan jadi akrab Terjalin persaudaraan yang ihklas dan mantab

❤❤

#tagurgurusiana

Tebing Tinggi

Rabu, 28 Desember'22

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sayang ya bun cuma sebentar

29 Dec
Balas



search

New Post