Rindu Itu Berat Uwais
**Rindu Itu Berat Uwais**
Oleh, Ummi Ida
🌷
Tulisan ini dua tahun yang lalu, ketika aku madih mengurus cucuku karena mamanya sakit. Kini diangkat kembali, karena rindu..
**
Satu Purnama kau ada dalam pelukanku. Sakit pun badan ini tapi kalau melihat wajahmu dan menciummu sakitku hilang.
Ketika pesan di WA grup berseliwiran banyaknya tugas - tugas yang mau di siapkan. Dengan terpaksa dan berat hati engkau ku pulangkan.
"nenek rindu ya....sama uwais" "enggak aah...aku cuma capek aja" "nek....Rindu itu beratloh" Ejek nyamuk pada ku.
Benar setelah dia ku pulangkan ke pangkuan mamanya. Hidup ku jadi gelisah. Yach....seperti ke hilangan mainan yang membuat hati jadi gundah gulana.
Padahal capek... Bangun malam. Buat susu. Setiap jam minum susu.. Gendong sana gendong sini.
Tapi senang hati ini...apalagi kalau dia nangis senang dengar suaranya.. Tertawanya membuat hati ku bahagia bak segumpal darah merah yang segar siap menyebar ke seluruh tubuh.
Kuni hati itu berubah kehitaman tercabik cabik berderai karena rindu.
"ups...nenek kangen ya.....?" Sapa semut di dinding dapur
"Enggak aah.....lemas aja" "Mungkin gula darah ku naik"
"apa tidak naik. Selama Uwais gak di sini nenek makannya baaaaanyak" "pastilah gula darahnya naik" Celoteh semut dengan bijaknya.
"Sssss....t Jangan kuat - kuat ngomongnya"
"Makan itu pelampias rindu yang berderu" *Jangan dengar atok..."
****
Syukur masih ada wangi minyak telon lengket dibantal tidurmu. Itulah yang bisaku cium harum minyak telonmu.
Benar rindu itu berat. Rindu itu membuat semangat jadi loyo. Rindu itu tautan yang berderat Benar kalau ketemu hati beroyo royo.
17 jam jarak kota ku dan kota mu kalau ingin mencium mu. 400 ribu sobek kantongku. Pulang Pergi. Naik bus. Buat alat untuk menggendongmu.
Kring....
Kring...
Panggilan VC
Terobat sekelak rinduku melihat wajahmu di layar gawai ku. Pucuk dicinta ulam tiba. Bak kata pepatah. Rindupun terobati.
🌷🌷
#tagurgurusiana
Tebing Tinggi
Rabu 16 November'22
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rindu memang berat. Saya jadi pengen punya cucu ni hehe.... Smg sehat selalu, Bunda
Alhamdulillah, atas kunjungannya Bunda Erna?Semoga cucu Bunda lebih banyak dari cucu saya, cucu saya 11 dari 4 anak.Semoga bunda sehat selalu tetep bahagia. Aamiin..Salam literasi..
Teknologi saat ini memudahkan kita untuk bisa mengobati rindu, keren bunda
Benar Bunda?Makasih sudah hadirSalam literasi tetep sehat dan bahagia
Keren Bu, nanti setelah punya cucu saya akan merasakan juga kerinduan seperti Bunda. Salam literasi.
Semoga cucunya banyak seperti saya 11 cucu dari 4 anak yg telah menikah.Terima kasih Bu Musdawati?Salam literasi semoga sehat tetep bahagia ..
mantap keren cadas... moga sering bertemu. terobati rindu...salam literasi sehat sukses selalu Ummi Ida bersama keluarga tercinta
Makasih Pak Sugi?Salam sehat dan tetep bahagia bersama keluarga tercinta..