Sekolah Dasar di Zamanku
Memoar ke 2
**Sekolah Dasar di Zamanku**
Oleh, Ummi Ida
🌷
Masih jelas dalam ingatan kala itu entah tahun berapa, Ayah pindah tugas dari Armed 2 Deli Tua ke Infantri di Rantau Prapat Batalion 123 Kala Cakti.
Rombongan semua keluarga naik kereta api sedangkan barang-barang naik Truk. Kami dapat barak tengah dekat dengan lonceng pemberitahuan kegiata. Rumah yang kami tempati dibuat orang kandang bebek. Dengan cekatan ayah membersihkan rumah itu selagi barang-barang kami masih berserakan diluar. Tugasku hanya menjaga adik
Berapa hari kami sampe di Rantau Prapat, Ayahpun mendaftarkan ke SD, yaitu SD PUTRA YANI PANTI, yang semua anak Tentara murid-muridnya. Masa itu tidak tahu ada perbedaan .pangkat, di sekolah.. Padahal teman-teman yang sama pindah dari Medan orang tuanya gak masukkan anaknya ke sekolah hebat itu. Tapi Ayah tetep aku harus sekolah disitu.
Bagiku tidak ada masalah,, bahkan kepala sekolahnya ibu Malihan Nasution sangat sayang padaku. Masuk disekolah itu aku di kelas dua, sering dipanggil ke kantor diajak cerita. Tidak tahu apa maksud Ibu Kepsek padaku. Dikelas empat udah sering diajak lomba bercerita, lomba mengarang. Sepertinya aku biasa aja gak ada masalah. Bahksn teman-temannya baik-baik yang kala itu Bapak mereka Kemendan Ayahku.
Tapi...
Dilain cerita di rumah teman-,temanku menjauhiku, masih ingat kalau bermain dengan anak sebelah rumah ysng seumurku, mamaknya marah. "Dina...pulang..nanti kau ketularan dengan Anak pintar itu"
"Nggak maakkk.. kami main boneka, pasar-pasaran" ucap si Anak. Dengan keras Mamaknya menarik anaknya..
"Ibuuu...kok Tante itu marah anaknya main sama Ida?" "Yaudah....pulang-pulang mungkin Dina mau bobok" kata Ibuku sembari menarik tanganku pulang.
Terkadang kudengar Ibuku sampai selisih faham gegara aku sering menangis di ejek anak-anak yang lain. Mereka mengejaekku dengan Ida keling bangking. Akupun menangis dan anak-anak mengejekku dengan, Hitam..hitam.
Sampai kutanya bu guru kala itu, "Ibu kalau anak hitam gak punya teman ya?" "Siapa yang mengejek ida hitam...kawsn di rumah" "Ida hitam tapi manis pintar," Bu guru memelukku dengan hangat.
Bu guru rajin memintaku setiap kegiatan, umpanya memimpin lagu Indonesia Raya, setiap upacara. (Dirjen) Seingatku sampai kelas enam tetep aku yang jadi dirjen bila upacara bendera. Bahkan yang paling tidak terlupakan, di SD hanya lima tahunn sekolahnya. Sebab kala itu.murid kelas enam mau ujian akhir, untuk mencukupi kuota tinggal satu anak lagi biar tidak numpang ke sekolah lain.
Diminta ibu Kepsek aku mengikuti ujian kelas 6 bersama kawan lainnya. Syukur pada Tuhan aku yang ikut membantu teman, malah aku dapat rengking 2. Berarti aku lulus kelas 6, lanjut ke SMP. Sementara temanku yang lain masih naik kelas 6. Dapat gelar "bintang pelajar".tersemat dinamaku.
🌷🌷
#tagurgurusiana
Tebing Tinggi
Sabtu, 19 November'22
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Umi Ida mmg pintar deh
Haaa...eneng wae Bundaku ini?Salam sayang untukmu..