JEJAK RAHASIA
JEJAK RAHASIA
#TantanganGurusiana
Hari ke-136
Episode: Perlakuan Hangat Sania (57)
~~ Ely Herlina~~
Seharian Sania menghabiskan waktu di rumah tempat dia di besarkan. Bahkan untuk bertemu dengan Pandu dan Papinya pun Dia meminta mereka yang datang ke rumahnya. Ibunya Sania mulai sibuk menyiapkan makanan kesukaan Sania, sayur lodeh, ayam goreng, dan sambal goreng. Menu itu yang paling disukai oleh Sania. Pakde Smith yang baru datangpun langsung menikmati makan siang bersama. Wajah-wajah penuh bahagia itu menikmati makan siang dengan penuh canda tawa.
“ Kak… aku curiga deh… jangan-jangan kalau di rumah Bu Dewi, Kakak gak pernah dikasih makan ya? Lihat saja ini sudah nambah yang kedua kalinya lho Kak…” Ledek Satria
“ Iya betul, dari tadi aku juga keheranan melihat sania makan begitu banyaknya.” Sahut Pandu.
“ Tuh kan bener…” Timpal Satria lagi, sambil diikuti derai tawa dari yang lain.
“ Enak saja… makanan di sana sih menu lengkap tahu… tapi akunya saja yang malah keingetan sama sayur lodehnya Ibu.”
“ Memang sayur lodeh buatan Ibumu ini paling top, Papi saja sampai ketagihan.” Pakde Smith ikut larut dalam canda dan tawa itu.
“ Bukan karena lapar ya Pi ?” Ledek Sania kepada Papinya.
“ Tapi bener juga sih… aku juga kalau di mana-mana selalu keingetan sama sayur lodeh buatan Ibu ini.” Kata Satria ikut-ikutan memuji masakan ibunya.”
“ Ah kalian ini paling suka deh membuat Ibu tersanjung.”
“ Gak cuman masakannya saja yang membuat aku kangen sama ibu, pelukannya juga…” Kata Sania sambil merentangkan tangannya memeluk Ibunya yang juga sedang makan di sebelahnya.
Pakde Smith menyaksikan keakraban mereka, merasa terharu… ada rasa bahagia yang juga menyelimuti seluruh uang-ruang hatinya, menyaksikan Sania berada dalam pengasuhan yang tepat. Dia sangat bersyukur orang tua angkat Sania tidak pernah membeda-bedakan kasih sayangnya.
******
Sementara itu Bu Dewi yang sedang berada di kantor masih diselimuti perasaan cemas yang tiada tara, ada perasaan khawatir yang sangat dalam di hatinya, takut Sania tidak mau pulang lagi ke rumahnya. Kalau semua itu terjadi, rasanya Dia sudah tidak sanggup lagi menerima semuanya… Dia sudah tidak bisa tegar lagi. Ketika Bu Dewi larut dalam lamunannya tiba-tiba Pak Ridwan muncul…
“ Bu… maaf ada yang mau saya tanyakan, boleh saya bicara sekarang?” Tanya Pak Ridwan hati-hati sekali.
“ Oh ya silakan Pak, ada masalah apa? “
“ Bukan masalah sih Bu… hanya mau menanyakan proyek kita yang di Medan, kan kelanjutannya bulan depan… bagaimana dengan personilnya apakah masih tetap sama, mengingat Sania adalah putri Ibu.”
“ Tetap, masih tetap sama Sania akan terlibat di dalamnya, hanya tolong tambahkan Ayu dalam proyek itu untuk menggantikan posisi Sania.”
“ Oke Bu… kalau begitu saya akan langsung memanggil Ayu.”
“ Tolong tangani sama Pak Ridwan ya… saya sedang banyak urusan.”
“ Siap Bu…”
******
Malam semakin larut Sania tidak kunjung pulang, kegelisahan Bu Dewi sudah semakin memuncak, pikirannya sudah kemana-mana… jangan-jagan Sania tidak mau pulang lagi ke rumah ini. Bu Dewi sudah berulang kali memegang pesawat telepon, tapi selalu urung dilakukannya… Dia khwatir Sania tidak mau memafkannya lagi, karena merasa tidak dipercayai. Saat Bu Dewi sedang mondar-mandir di ruang tamu, dia mendengar ada suara mobil yang memasuki rumah… Alhamdulillah Sania sudah pulang, dia sudah menepati janjinya untuk selalu mau pulang ke rumah ini.
“ Mami belum tidur?” Tanya Sania saat melihat Bu Dewi sedang duduk di ruamg tamu.
“ Belum… Mami menunggumu pulang… bagaimana kamu sudah bertemu dengan semua yang kamu rindukan?”
“ Sudah Mi… terima kasih.” Sahut Sania sambil memeluk tubuh Bu Dewi yang telah berdiri di sampingnya…
Bu Dewi tidak mengira akan mendapatkan perlakuan yang sangat hangat dan manis dari Sania, raganya seperti melayang tinggi ke angkasa…
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sania sangat bijak ya, walau.masih muda .
Betul....sangat bijaksana
Mantap di tunggu
Terima kasih suportnya....semoga sehat sll ya
Bahagianya Sania dikelilingi oleh orang yang menyayanginya.....
Betul.... Pastinya sangat bahagia sekali
Hm kebaikan berbuah kebaikan ya jeng. Ditunggu lanjutannya. Barokallah
Iya betul....semuanya akan berbuah kebaikan lagi... Semoga sukses sll ya neng
Mantul bun, sania keren
Terima kasih suportnya ya....barokallah
Keren bun. Di tunggu kelanjutanya bun.
Siap...terima kasih kunjungannya ya...barokallah
Hebat
Terima kasih bu supiati...semoga tambah sukses
Keren bun. Ditunggu lanjutannya. Salam literasi
Salam literasi.... Terima kasih suportnya ya....mudah2 an bu Nila tambah sukses
Bu Dewi baru yaa merasakan kegelisahan ketika anaknya tak kunjung pulang....
Betul....skrg di merasakan apa ug dirasakan oleh ibunya sania
Lanjut bund...keren
Siap...terima kasih kunjungannya ya.... Semoga sukses untuk bu henny