JEJAK RAHASIA
JEJAK RAHASIA
#TantanganGurusiana
Hari ke-108
Episode: Rahasia Keluarga Pandu
Lestari dan suaminya pulang dalam keadaan bingung, Pandu yang melihatnya langsung melontarkan pertanyaan…
“ Bun… habis darimana? kelihatannya Bunda kebingungan, Ada apa?”
“ Enggak ada apa-apa… Bunda hanya kecapean saja… tadi habis dari rumah teman lama Bunda.”
Sebetulnya Lestari ingin menceritakan kejadian tadi kepada Pandu, tapi dia ingat janjinya dulu, untuk tidak pernah mengungkit lagi masalah Laras. Lestari merasa, kalau masalah ini diceritakan pada anaknya akan membangkitkan kemarahan Eyang Dewi. Lestari tidak mau semua itu terjadi… dia khawatir Eyang Dewi menjadi sakit karenanya.
“ Oh ya sudah… kalau begitu Bunda istirahat saja dulu.” Kata pandu
Di kamarnya dengan berbisik-bisik Lestari membahas kembali kejadian tadi…
“ Yah… sebaiknya Bunda cerita jangan ya sama Eyang Dewi, kalau Bunda sudah ketemu dengan Laras?”
“ Jangan dulu Bun… masalahnya Larasnya juga kelihatannya belum mau menerima kita…”
“ Mungkin tidak, kalau dia lupa dengan masa lalunya, sehingga Dia tidak mengenali kita?”
“ Kalau menurut Ayah sih, Laras tidak lupa sama kita Bun, tapi… Dia seakan tidak mau mengenali kita lagi, mungkin ada bagian dari masa lalunya yang menyakitkan, sehingga Dia tidak mau lagi kenal dengan kita.”
“ Bagian dari masa lalunya yang menyakitkan? Apa ya… saat Laras kuliah dan menghilang, kita kan baru punya anak Pandu… jadi kita tidak begitu memperhatikan.”
“ Iyah betul… mudah-mudahan saja Laras segera menyadarinya, bagaimanapun juga Eyang Dewi adalah ibunya… kasihan beliau kan sudah sepuh.”
Mengingat semua itu Lestari merasa teriris hatinya, Eyang Dewi sudah dianggap sebagai Ibunya sendiri, Dia ingin melihat kebahagiaan Eyang Dewi di hari tuanya. Makanya Lestari tidak pernah melarang bila Eyang Dewi meminta Pandu untuk tinggal dengannya… Dia yakin Eyang Dewi pasti kesepian.
******
Tidak hanya Eyang Dewi, rupanya Bu Dewipun sudah mulai terbeli hatinya oleh Sania… walau tidak banyak cerita, setiap ada kesempatan Bu Dewi lebih sering mengajak Sania untuk menemaninya. Sania senang melihat perubahan seperti ini, Dia merasa Bu Dewi sudah mulai mau membuka hatinya, sudah mulai ramah, tidak hanya kepada dirinya… di wajahnya sudah ada senyuman saat bertemu dengan yang lain. Walau senyumnya hanya sedikit dan masih jarang… tapi ini perubahan besar.
“ San… senang ya melihat Bu Dewi sedikit lebih ramah sekarang.”
“ Betul Yu… aku juga melihat perubahan itu…”
“ Mudah-mudahan saja semakin membaik… Eh San, aku baru keingetan dua hari yang lalu, Ibunya Pandu telepon, minta alamatnya Bu Dewi… katanya dia temannya.”
“ Bundanya Pandu? Masa sih… Pandu gak pernah cerita.”
“ Iyah betul… aku juga sampai heran.”
******
Sesampainya di rumah, Sania cepat membersihkan badannya, shalat dan makan sore… setelah itu langsung diraihnya hand phonenya, dia ingin segera menelpon Pandu…
“ Hallo Sayang… sudah gak sabar nih, pingin cerita.”
“ Wah ada cerita apa sih… kayaknya ada berita seru nih…”
“ Kamu sekarang lagi di mana? Kalau bisa masuk kamar dulu deh…”
“ Oke…” Pandu segera masuk ke kamarnya, kelihatannya Sania ingin menceritakan sesuatu, dan orang lain tidak boleh tahu.
“ Aku sudah di kamar… mau cerita apa sayang?” Kata Pandu segera setelah masuk ke kamarnya.
“ Bunda pernah cerita kalau dia menemui Bu Dewi ke rumahnya gak?
“ Menemui Bu Dewi ke rumahnya? Ditanya sama aku malah bilangnya gak kenal, masa sih terus ke rumahnya?”
“ Ya makanya aku nanya… seingatku, kamu bilang Bunda gak kenal sama Bu Dewi… ada apa ya? Seperti ada rahasia yang tidak boleh kita ketahui.”
“ Iyah betul… jadi penasaran nih… jangan-jangan betul ada rahasia…”
“ Kita harus mencari tahu, apa sebabnya Bunda merahasiakan pertemuannya dengan Bu Dewi”
“ Siap… akan aku perhatikan lebih jeli lagi Bundaku… kamu perhatikan Bu Dewi ya… siapa tahu ada titik terang tentang rahasia mereka berdua.”
******
“ Bun… besok Pandu diajak Sania ke rumah Bu Dewi, Bosnya itu lho Bun…” Pandu membuka pembicaraan, saat melihat bundanya sedang duduk santai di teras rumahnya.
“ Oh… Sania dekat juga ya sama Bu Dewi…”
“ Dekat Bun… Bu Dewi banyak cerita sama Sania…”
“ banyak cerita? Cerita apa? “
Kena… Bunda terlihat penasaran, kalau Bunda tidak kenal Bu Dewi kenapa kelihatan sekali kalau rasa ingin tahunya sangat besar…
“ Macam-macam Bun… kayaknya Bu Dewi percaya sekali sama Sania.”
“ Koq bisa ya…”
“ Bisa apa maksudnya Bunda…”
“ Enggak… enggak apa-apa… cuman nanya saja.” Bunda terlihat gelagapan.
Duh Bunda… rahasia apa sih yang sedang Bunda sembunyikan? Kenapa Bunda tidak mau terus terang sih sama aku? Ada rahasia apa di masa lalu antara Bunda dengan Bu Dewi? Lalu apa hubungannya dengan Eyang Dewi? Kepala Pandu berdenyut keras, pusing memikirkan rahasia yang ada di antara keluarganya…
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar