JEJAK RAHASIA
JEJAK RAHASIA
#TantanganGurusiana
Hari ke-109
Episode: Analisa Sania
“ Sayang… kenapa ya aku merasa kalau ada rahasia yang disembunyikan oleh Bunda mengenai hubungan Eyang Dewi dengan Bu Dewi.” Kata Pandu kepada Sania, saat Pandu sedang berkunjung ke rumahnya.
“ Iyah sih, aku juga merasakannya… aku malah merasa sepertinya hubungan Eyang Dewi dan Bu Dewi itu adalah hubungan antara ibu dan anak… pertanyaannya kenapa mereka bisa berpisah, dan seolah saling tidak mengenal? “
“ Ya itu, yang membuat aku penasaran kenapa Bunda juga pura-pura tidak mengenali Bu Dewi? Padahal Bunda katanya habis menemui Bu Dewi di rumahnya…”
“ Dan… rasanya aneh tidak sih, ibu dan anak menggunakan nama yang sama… apa ini merupakan upaya penyamaran Bu Dewi, supaya keberadaannya tidak terlacak? ” Sania mencoba menerka apa yang sebenarnya terjadi.
“ Bu Dewi Namanya Putri Dewi Larasati… kemungkinan panggilannya Putri atau Laras tidak akan menggunakan panggilan Dewi juga, sedangkan Eyang Dewi namanya Dewi Sekar Arum dipanggil Dewi… jadi analisamu bisa jadi betul, ada yang sedang disembunyikan…” Pandu ikut-ikutan memberikan analisanya.
“ Kalau begitu… bagaimana jika kita mencoba untuk mempertemukan mereka berdua?” Sania memberikan usul.
“ Bagaimana caranya supaya mereka berdua tidak mencurigainya? ”
“ Eh sayang… bukannya sekarang Bu Dewi sering mengajakmu makan siang di Sarinah, nah… nanti aku deh yang membujuk Eyang Dewi untuk makan siang di sana juga.”
Mereka akhirnya sepakat untuk mempertemukan kedua Dewi, supaya semua rahasia itu bisa terkuak…”
******
Sania sedang sibuk mengerjakan laporan Ketika Darto, datang…
“ Kak… kata Ibu, nanti siang temani ibu makan siang di Sarinah.”
“ Oke… siap, tolong sampaikan ya To…”
Begitu Darto pergi, Sania langsung menghubungi Pandu…
“ Hallo sayang… siang ini aku diajak menemani Bu Dewi makan siang di Sarinah, kamu bisa gak untuk mengajak Eyang Dewi ke sana.”
“ siap… nanti aku ngasih info lagi ya… mudah-mudahan Eyang Dewi mau makan siang di sana, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa mengajak Eyang Dewi ke sana.”
“ Oke… aku tunggu info selanjutnya.”
Tidak lama kemudian ada pesan yang menyampaikan bahwa Eyang Dewi bersedia untuk makan siang di Sarinah. Senyuman langsung muncul di wajah Sania… mudah-mudahan saja mereka bisa bertemu, dan memang betul dugaannya bahwa mereka berdua adalah ibu dan anak yang sudah lama berpisah. Entah kenapa rasa ingin tahunya itu semakin membuatnya penasaran untuk membuktikan semua kebenaran dari analisanya Bersama Pandu.
******
Sebelum sampai di rumah makan, Bu Dewi mengajaknya mampir dulu ke tempat yang menjual kerajinan tangan, dia membeli beberapa wayang kulit dan boneka tradisinal Jawa, katanya untuk oleh-oleh tamunya yang dari luar negri.
“ Bu… wayang yang ini bagus nih… Arjuna, ganteng Bu…’
“ Kamu… masa wayang dibilang ganteng…”
“ Nah yang ini nih Bu… lima tokoh pewayangan yang karakter berkekuatan super hero, ada Bima, Arjuna, Anoman, Gatot kaca, dan Kresna.” Sania memilih beberapa tokoh yang menurutnya memiliki karater kuat dalam dunia pewayangan.
“ Kamu mengerti wayang juga Sania? ”
“ Gak begitu mengerti banyak sih Bu… saya hanya banyak baca di google saja.” Sahut Sania sambil tersenyum.
Setelah semuanya dibayar Sania dan bu Dewi bergegas menuju lokasi tempat makan. Sania agak khawatir Pandu sudah lama menunggu, begitu selesai makan pasti Eyang Dewi akan sulit untuk ditahan tetap diam di tempat. Untungnya Pandu juga datangnya agak telat dan sudah memberikan khabar, kalau sudah sampai di tempat. Dari kejauhan Sania dapat melihat Pandu dan Eyang Dewi sedang menikmati santap siangnya. Sania segera mencari tempat yang lokasinya berdekatan dengan meja tempat Pandu dan Eyang Dewi makan. Kebetulan ada yang kosong…
Tapi tiba-tiba Bu Dewi menghentikan langkahnya, saat Sania dan Bu Dewi tinggal satu meja lagi sampai di dekat Pandu makan. Sekilas Sania melihat Bu Dewi yang mematung memandang kea rah Eyang Dewi, dan tidak lama kemudian dia memutar balik badannya sambil menarik tangan Sania.
“ Sania ayo… saya ada perlu dulu sebentar.”
“ Iya Bu… kita gak jadi makan di sini?” Sania terkejut sekali, tidak mengira Bu Dewi akan memutar arah dan keluar dari rumah makan itu. Sania berlari kecil mengikuti Langkah Bu Dewi yang tergesa.
“ Kita cari tempat makan di luar.”
“ Kenapa Bu? Bukannya rencana awal kita akan makan di situ.”
“ Baru kepikiran ada tempat makan baru, kita makan saja di sana.” Sahut Bu Dewi, wajahnya terlihat pucat pasi seperti melihat sesuatu yang mengejutkan hatinya. Sania dengan cepat membuka pintu mobil dan mempersilakan Bu Dewi untuk duduk terlebih dahulu.
“ Ibu sakit? “ Kata Sania sambil menyodorkan botol minuman mineral yang ada di mobil.
“ Sudah ah, kamu jangan terlalu banyak bertanya.” Sahut Bu Dewi sambil meraih botol minuman itu, dan langsung menengguknya.
Setelah itu Bu Dewi menghentakkan badannya, seperti melepaskan beban berat yang sedang dihadapinya, badannya disandarkan ke kursi dengan mata terpejam. Ya Allah ada apa dengan Bu dewi? Apa betul karena melihat keberadaan Eyang Dewi yang menyebabkan Bu Dewi seperti ini? Ada tetesan air mata yang mengalir di sana. Sania tidak berani untuk bertanya lagi, dia hanya mengelus tangan Bu Dewi untuk menenangkannya. Tiba-tiba tangan Bu Dewi menggenggam erat tangannya, seolah dengan melakukan itu dia mendapatkan kekuatan, tanpa sadar Saniapun meneteskan air matanya. Entah kenapa hatinya serasa teriris menyaksikan semua ini.
******
Sementara itu Pandu yang sudah melihat Sania dan Bu Dewi berjalan memasuki rumah makan terkejut melihat Bu Dewi balik badan meninggalkan rumah makan sambil diikuti oleh Sania yang tergesa mengikuti langkahnya. Nampaknya Bu Dewi melihat keberadaan Eyang Dewi di sana, Pandu tanpa sadar bangun dari duduknya ingin mengejar Sania dam Bu Dewi.
“ Mau kemana kamu Pandu?” Tanya Eyang
“ Euh… mau ke toilet dulu Eyang… gak apa-apa kan Eyang Pandu tinggal dulu” dengan Langkah tergesa Pandu keluar dan melihat Sania yang sedang mengikuti Langkah cepat Bu Dewi ke arah parkiran mobil… dipandanginya mereka dengan menyimpan berbagai pertanyaan…
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut terus ceritanya...Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Siap... Terima kasih pak
Wah makin seru Bu hj..lanjutkan
Siaaaappp...Makasih suportnya neng
kompak juga tuh anak, ayooo kuak rahasianya
Sstu2 teh....
Hampir saja bertemu ya bu...Sakin seru...
Terima kasih bu.... Betul hampir saja
Keren....Perfect
Terima kasi bu supiati
Bu Dewinya belum mau ketemu eyang....
Masih ada sesuatu