NAMAKU MUTIA
NAMAKU MUTIA
#TantanganGurusiana
Hari ke-69
Episode: Jodoh Pilihan Ibu
Ini adalah Minggu keempat aku berada di Bandung, hari ini kuputuskan untuk diam di rumah. Setelah berkunjung ke rumah Yanto kemarin ada perasaan lega di hati, paling tidak aku tahu Tias istrinya Yanto tidak marah dan cemburu padaku. Seharian aku pakai untuk bersantai, ngobrol bersama ibu dan Leia di teras depan. Rasanya beban berat yang selama ini menghimpitku seakan satu persatu hilang lenyap begitu saja, seperti air es di tengah terik matahari. Aku bisa tertawa lepas... menurut ibu tawaku sudah keluar dari hati, terlihat dari mataku. Ah ibu ada-ada saja... Anehnya leia juga mengatakan hal yang sama...
“ Mom... ini perasaan Leia atau apa ya... Perasaan Leia Mommy makin cantik deh...” Celetuk Leia kepadaku
“ Yang bener... kamu pasti ada maunya nih... muji-muji ibu seperti ini.” Sahutku sambil bercanda.
“ Enggak mom... beneran, kayak yang bercahaya gitu mom...” Kata Leia lagi seakan ingin meyakinkanku.
“ Betul Tia, Ibu juga bisa melihatnya.” Kata Ibu ikutan nimbrung pembicaraan kami. Aku jadi tersenyum mendengar omongan mereka, jadi malu juga.
******
Minggu sore Bram datang berkunjung ke rumah kontrakanku, katanya dia kangen sama Leia. Memang sudah lama sekali Bram tidak bertemu dengan Leia. Kali ini Bram merasa beruntung karena mendapatkan restu dari Agusta untuk menemui Leia. Lumayan lama Bram di rumah, bersenda gurau dengan Leia, kadang-kadang ibupun ikut nimbrung bersama mereka. Aku sengaja tidak berlama-lama ngobrol dengan Bram, bukannya aku masih membencinya. Tapi aku ingin Bram memiliki waktu yang banyak untuk Leia. Waktu bersama dengan ayahnya yang selama ini tidak pernah dimiliki oleh Leia. Biarlah anakku menumpahkan seluruh kerinduannya terhadap ayahnya. Biar dia merasakan apa yang selama ini dirasakan oleh anak-anak yang lain.
“ Pak... boleh gak Leia minta bapak sering-sering datang ke sini? kata Mommy boleh koq bapak datang ke sini dengan Tante Agusta. “ Kata Leia kepada Ayahnya
“ Betul Ibumu bilang begitu? Ibumu baik sekali Leia... kamu beruntung punya ibu seperti dia... maafkan bapak ya Leia... bapak sudah menyia-nyiakan kamu dan ibumu... bapak menyesal sekali...” Kata Bram, dengan berlinang air mata.
“ Sudahlah pak... mommy sudah memaafkan bapak koq... Leia memang beruntung sekali punya Mommy.” Sahut Leia, dia merasa kasihan terhadap ayahnya. Dia memang melihat penyesalan yang mendalam di wajah ayahnya.
“ Iyah, kamu beruntung sekali...” Kata Bram lagi sambil memeluk Leia.
******
Hari ini udara panas sekali, musim hujan hampir habis. Di saat daerah lain sedang hujan, Jakarta luar biasa panasnya. Tapi rasanya tidak sepanas hatiku, mendengar langsung dari Farhan, minggu kemarin sewaktu dia dipanggil pulang Ibunya, itu karena Farhan akan dijodohkan dengan gadis pilihan ibunya. Gadis yang menerima telepon itulah yang akan dijodohkan dengannya. Padahal sekarang aku sudah bisa menerima kehadirannya. Di saat aku sudah bisa menyembuhkan traumaku, dia malah mau pergi meninggalkanku.
“ Tia... mamahku menginginkan aku untuk menikah dengan gadis pilihannya, gadis itu masih famili ibu. Ibu bilang sudah tidak sabar lagi menunggu aku membawa pilihanku sendiri. Memang sudah bertahun-tahun ibu selalu mendesakku untuk segera menikah, kali ini aku tidak bisa memberikan alasan lagi...” Cerita farhan kepadaku sesampainya dia di Jakarta.
Aku hanya terdiam, tidak bisa memberikan jawaban apapun, rasanya percuma juga kalau aku menyampaikan kepada Farhan kalau aku sudah mau menerima pinangannya. Semuanya sudah terlambat...
******
Farhan pulang dengan perasaan kecewa, dia sebetulnya ingin sekali Mutia memintanya untuk tidak menerima tawaran ibunya. Tapi ternyata Mutia malah membiarkannya pergi meninggalkannya. Farhan merasa Mutia tidak pernah akan mencintainya. Akhirnya Farhan merasa lebih baik dia menerima saja permintaan ibunya, orang yang menginginkan kebahagiaannya. Walaupun Farhan ragu dengan hal itu... dia tidak yakin akan bahagia bila mengikuti keinginan ibunya. Dia tahu kebahagiaannya adalah bersama Mutia. Tapi sudahlah... lebih baik dia berkorban umtuk orang-orang yang disayanginya... Mutia dan Ibunya. Mungkin Mutia akan bahagia bila bersama dengan Yanto. Ibunya juga akan bahagia bila dia mengikuti keinginannya. Sudah diputuskan besok dia akan telepon ibunya, untuk menyampaikan akan memenuhi permintaan ibunya...
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waduh..Farhan jangan jadi dijodohkan bu, kasihan Mutia..kalau kembali ke Bram nggak rela..enak aja si Bram..
Iya... Kasihan Mutia kalau hrs balik dg Bram...kuta tunggu lanjitannya
Lanjut Bu..
Siap neng
Bu Ely.....kaya banget dgn konflik. Hebat.
Waduuh..jangan farhan..kasihan mutia..
Hehe..kita tunggu lanjutannya
Wah ceritane menggok, hehehe. Ditunggu lanjutannya bu. Barokallah
Ok siap...makasih sdh setia
Waduhh jd gmn nih Mutia, makin penasaran
Ikuti terus ya
Siap neng...tunggu ya
Aduh farhan yantto sudah nerisyeri
Farhan cemburu
Membiarkan Farhan pergi...?
Oh tidaaaakkkk
next bu
Siap
Lanjut bun