NAMAKU MUTIA
NAMAKU MUTIA
#TantanganGurusiana
Hari ke-74
Episode: Gundahku
Begitu mendengar khabar aku sudah di rumah, Farhan langsung menemuiku. Dengan membawa rangkaian bunga pink rose dan lily yang sangat indah, dia datang ke kantorku saat jam istirahat.
“ Hai sayang... tidak lagi sibuk kan?”
Farhan masuk ke ruang kerjaku dengan wajah yang sumringah, matanya berbinar-binar, dan senyum yang melekat di bibirnya, dia mengulurkan rangkaian bunga itu. Jantungku sudah tidak terkontrol lagi, berdegup kencang tak menentu. Farhan sudah begitu ringannya mengucapkan kata sayang padaku. Percaya dirinya semakin tinggi, dia sudah merasa yakin kalau aku juga mencintainya. Apalagi dengan dorongan Alisa yang tidak pernah berhenti untuk memberikan semangat kepadanya.
“ Masuk Kak... sudah dari tadi aku menunggumu.”
“ Ayo ngaku... kamu kangen aku ya? Pasti gak sabar kan menungguku. ”
Farhan terlihat senang melihatku salah tingkah, wajahku yang memerah tidak dapat disembunyikan lagi mendengar ledekannya. Aneh juga hari ini ku lihat Farhan terlihat sangat ganteng... dengan celana jean abu-abu tua, kaos abu-abu muda, sangat cocok dengan kulit putihnya. Tapi memang selama ini aku memang tidak pernah begitu memperhatikannya. Aku terlalu sibuk dengan hatiku sendiri... dengan kesedihanku...
“ Enggak ih...GR amat sih Kak Farhan ini...” Sahutku cepat, sambil tetap memegang rangkaian bunga Rose pink dan lily dari Farhan.
“ Ya udah deh... terus aku gak disuruh duduk nih...”
“ Ya ampun... ayo Kak, silahkan duduk. “ Kali ini aku sudah bisa tersenyum menanggapi candaan Farhan.
“ Bagaimana Tia, kamu sudah siap kan menerima lamaran dariku? “ Tanya Farhan setelah melihat aku sudah duduk santai di sampingnya. Kali ini aku hanya menjawabnya dengan anggukan dan senyuman. Aku yakin tanpa menjawabpun Farhan pasti sudah memahaminya, bahwa aku menerima lamarannya.
******
Malamnya aku menyampaikan mengenai lamaran Farhan kepadaku. Aku ceritakan kepada ibu kalau Farhan akan segera menemui orang tuanya, kalau dia akan segera melamarku secara resmi.
“ Bu... tadi Farhan datang ke kantorku, dia melamarku bu...” ceritaku, belum selesai aku bercerita ibu sudah memotongnya...
“ Alhamdulillah ya Allah... terima kasih atas semua berkah yang engkau berikan pada hambamu ini...” Ibu terlihat sangat bahagia mendengar berita ini. Dulu memang Farhan juga pernah melamarku, tapi semua itu tidak pernah kuceritakan pada ibu. Kali ini kuceritakan khabar baik ini, karena aku juga merasakan kebahagiaan yang sama dengan ibuku.
“ Rencananya hari Sabtu besok Kak Farhan akan pulang ke Riau, untuk meminta orang tuanya melamar secara resmi bu...”
Air mata ibu mengalir deras mendengar khabar baik ini, aku tahu memang sudah lama sekali mengharapkan aku mau membuka hati lagi. Jadi bila hari ini aku menyampaikan berita ini, tentu saja ini merupakan berita baik yang sudah lama ditunggunya.
******
Malam harinya setelah aku mendengar berita baik ini, aku malah tidak bisa tidur... ada rasa khawatir di hati ini, bagaimana kalau ibunya Farhan tidak mau menerimaku. Apalagi dengan statusku sebagai seorang janda beranak satu, yang sudah beranjak remaja. Jangan-jangan ibunya akan menolakku... lalu bagaimana dengan ibuku, kalau ibunya Farhan menolakku... sementara ibu sudah sangat senang mendengar Farhan akan segera melamarku...
Setelah beberapa lama kucoba untuk tidur, dan tidak juga berhasil, akhirnya aku beranjak ke kamar mandi... kubasuh wajahku dengan air wudhu. Akan kutumpahkan semua gundahku kepada-Mu ya Allah...
Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang... kalau seandainya engkau berkenan memberiku jodoh lagi, berikanlah yang terbaik menurut-Mu... suami yang akan menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat...
******
Pagi-pagi sekali Leia mendatangiku ke kamar, aku baru saja selesai melaksanakan shalat subuh.
“ Mom... Leia dengar, Om Farhan akan segera melamar, betul ? Mommy mau menerima Om Farhan? “ Ada nada keraguan di sana...
“ Ada apa sayang... bukankah kamu juga sangat sayang sama Om Farhan? “ Tanyaku
“ Leia sangat sayang sama Om Farhan Mom... tapi bagaimana dengan bapak? ” Jawab Leia bingung
“ Leia ... bapakmu akan baik-baik saja... ibu dan bapak itu sudah tidak mungkin untuk bersatu lagi, jadi jangan pernah berharap ibu akan kembali lagi dengan bapakmu, ibu mohon pengertianmu sayang...” Jelasku.
Leia harus memahami semua ini. Sebesar apapun usahaku untuk menerima Bram, aku tidak akan pernah bisa berhasil. Luka di hatiku memang sudah tidak menganga lagi... sudah rapat tertelan waktu. Tapi torehan sembilu yang menyayat tetap meninggalkan ngilu di hatiku. Takkan mungkin bisa seperti dulu lagi... Aku masih bisa memaafkannya... tapi tidak untuk menerimanya kembali.
“ Iya mom... maafkan Leia...” Leia memelukku, dan menangis terisak di pelukanku...
“ Leia sayang... sampai kapanpun kamu akan tetap bisa bersama ayahmu... kamu akan tetap bisa menyayanginya... kapanpun kamu mau, kamu bisa bersamanya...” Aku ingin Leia tahu, hubungannya dengan bapaknya tidak akan terpisahkan...
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
berbunga hatinya, ok bu
Makasih pak...telah berkenan berkunjung...
Jadi ikut seneng, Farhan mau melamar Tia..semoga dapat bersatu..ditunggu kelanjutannya bu
Siap....nuhun neng
Lanjutkan, itu kata yg sederhana!
Lanjutkan, itu kata yg sederhana!
sederhana penuh makna
Semoga Farhan yg terbaik untuk mutia
Farhan melamsr Tia..Woow..bahagianya. dapat bunga lg.so sweet banget...
Makasih banyak.... Mudah2an sll sehat ya...
Jadi ikut senang..
Terima kasih sudah berkenan berkunjung
Alhamdulillah sebelum tidur sudah taysng, ditunggu lanjutannya bu
Makasih neng....semoga sehat sll
Salam penuh berkah moga tulisan ini jd novel.
Aamiin yra... Doa terbaik untuk ibu jg
Keren... Salam Literasi
Salam literasi...makasih bu...semoga sehat sll ya. ..
Keren Bun
Terima kasih neng... Barakallah
Ketabahan luar biasa....ditunghu lanjutannya
Terima kasih atas hadirnya....