Ely Herlina

Ely Herlina, lahir di karawang 07 Oktober 1963. mendapat tugas sebagai PNS pada Desember tahun 1984, di SMPN I Kotabaru, karawang. Tahun 2017 mendapat tugas tam...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANGGUH

TANGGUH

TANGGUH

#TantanganGurusiana

Hari ke-40

Episode: Saling Memahami

Samin bingung... kenapa persahabatan mereka menjadi rumit seperti ini. Samin tidak menyadari kalau Ratih mencintainya, dan yang lebih membingungkan Pramono juga telah jatuh cinta kepada Ratih. Sementara hati Samin sendiri tidak bergeming sama sekali. Rasa cintanya pada Yusti, temannya semasa SMP masih tetap sama, tidak berubah. Entah kenapa, cinta monyet yang dia pikir akan hilang begitu saja, beriring dengan berlalunya waktu masih saja tetap sama. Jantungnya masih berdegup keras saat teringat pada Yusti. Samin sudah berusaha dengan keras melupakannya, tapi tak pernah berhasil. Samin sadar jarak antara mereka berdua sangat jauh, Yusti seperti seorang bidadari yang berada di awang-awang, yang takkan pernah tersentuh sedikitpun. Terakhir dia mendengar Yusti melanjutkan kuliah kedokteran di Bandung. Jarak semakin terbentang... semakin menjauh... takkan terjangkau. Meskipun Samin tahu begitu, hatinya sampai sekarang belum bisa terbuka untuk yang lain. Masih tersimpan rapih nama Yusti di sana.

Setelah mendengar cerita dari Iman, Mega marah kepada Samin. Kesal karena merasa sia-sia menarik kembali Pramono untuk kembali bersahabat dengan mereka, sekarang giliran Ratih yang menghilang...

“ Aduh Samin... kamu polos amat sih... kenapa kamu minta Ratih untuk menerima cinta Pramono sih?” Mega menarik tangan Samin duduk di sampingnya.

“ Terus aku harus gimana Mega..? Bukankah Pramono itu sangat cocok untuk Ratih...Pramono itu selain ganteng, dia juga baik...sebagai sahabat aku ingin juga melihat Pramono dan Ratih hidup bahagia.” Samin menjelaskan maksudnya.

“ Iyah... aku tahu maksudmu baik, tapi cinta kan tidak bisa dipaksakan... yang dicintainya itu kamu Min...” Kata Mega.

“ Aku tidak mencintai Ratih... gak bisa... aku sayang dia sebagai sahabat... tidak pernah berubah dari dulu... maafkan aku Mega...” Kata Samin perlahan, serba salah.

“ Sudah ah... memang cinta tidak bisa dipaksakan, aku juga tidak bisa memaksa kamu untuk mencintai Ratih. Sama seperti Ratih tidak bisa kita paksakan untuk mencintai Pramono.” Mega tidak tega melihat Samin yang kebingungan.

“ Seharusnya dari awal aku peka... “ Gumam Samin.

“ Iyah kamu memang kurang peka... tapi sudahlah, yang terpenting sekarang, kamu cari Ratih... bujuk dia... jelaskan semuanya... dan jangan lupa minta maaf.” Mega menutup pembicaraan.

Samin mencari Ratih... seluruh kampus dia kelilingi, dia tidak mau menyimpan beban... harus selesai sekarang juga. Malam nanti Samin ingin tidur nyenyak... aha itu dia Ratih, sedang berbincang dengan dosen, rupanya dia sedang konsultasi.

“ Ratih... Ratih... tunggu...” Panggil Samin begitu melihat ratih sudah selesai dengan dosennya.

“ Iya... ada apa Min..?” Tanya Ratih masih kaku.

Ratih tidak marah kepada Samin, hanya sedikit malu, dia menyadari tidak dapat memaksakan Samin untuk mencintainya.

“ Tahu gak aku mencarimu kemana-mana... aku mau minta maaf ya... tidak seharusnya aku minta kamu untuk menerima cinta Pramono.” Kata samin

“ Gak apa-apa Min... aku juga minta maaf ya... tidak seharusnya aku marah sama kamu Min, aku tahu maksudmu baik...” Jawab Ratih

“ Alhamdulillah... lega sekali hatiku Ratih, makasih ya kamu mau memahami maksudku...” Samin merasa lega dengan situasi ini.

“ Kemarin aku hanya merasa malu saja sama kamu Min... aku terlalu berharap banyak kepadamu...” Kata Ratih, dia tidak mau persahabatan diantara mereka menjadi retak gara-gara masalah ini.

“ Kenapa harus malu... kita kan sahabat...” Tukas Samin

“ Ayo ah... kita gabung dengan teman-teman yang lain.” Ratih menarik tangan Samin.

Dia ingin cepat-cepat bergabung dengan sahabatnya yang lain. Dia hilangkan rasa malunya, dia tepis keegoisannya untuk memiliki Samin... persahabatan jauh lebih penting dari segalanya.

“ Ayo... siapa takut...” Jawab Samin sambil tersenyum

Samin sangat bersyukur sekali dengan keadaan ini, Ratih tidak marah karena dia tidak dapat membalas cintanya yang tulus. Dia sangat menginginkan persahabatan di antara mereka bisa tetap solid, sampai mereka dewasa dan berkeluarga nanti. Tidak terganggu oleh hal-hal seperti ini... cinta tidak boleh membuat persahabatan mereka menjadi retak karenanya.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ratih sosok yang hebat, mampu menjaga persahabatan tanpa mendahulukan egonya...cinta..oh cinta

26 Mar
Balas

Betul... Persahabatan no satu bagi Ratih

26 Mar

Pasti Samin akan menyesal karena tidak peka. Suatu saat pastinya Samin akan kangen Ratih. Maaf Bu. Gemes saja.

26 Mar
Balas

Makasih Bu udh menyempatkan waktu untuk baca cerita sy

26 Mar

Persahabatan itu indah...bila saling pengertian

26 Mar
Balas



search

New Post