Ely Herlina

Ely Herlina, lahir di karawang 07 Oktober 1963. mendapat tugas sebagai PNS pada Desember tahun 1984, di SMPN I Kotabaru, karawang. Tahun 2017 mendapat tugas tam...

Selengkapnya
Navigasi Web

TANGGUH

TANGGUH

#TantanganGurusiana

Hari ke-35

Episode: Penasaran

“Aku betul-betul penasaran, kenapa Pramono bisa seperti itu ya? Salah kita apa? Seingatku dua hari yang lalu dia masih baik-baik saja. Masih sempat dia ngantar aku pulang...” kembali Mega membuka pembicaraan tentang Pramono saat mereka sedang warung bakso di kantin kampus.

“ Ya aku juga gak tahu... mungkin pramono sedang ingin sendiri...” jawab Iman

“ Aduh Iman... dengar ya sejak kapan Pramono ingin punya waktu sendiri, orang setiap waktu selama dua tahun ini dia selalu bersama kita, aneh...ini sih betul-betul aneh... “ Kata Mega sambil berdiri mengambil saus yang berada tepat di depan Ratih.

“Semua bisa berubah Mega...ayolah kamu harus menerima itu. ” Jawab Iman

“Iyah Mega jangan kamu paksa orang yang sudah tidak mau berteman dengan kita...kita kan masih bisa seru-seruan berempat.” Samin ikut berbicara.

“Samin apa kamu tidak ingat kita ini sudah bersahabat selama ini, bagaimana mungkin kamu bisa menganggap remeh keadaan ini...” Mega terlihat marah kepada Samin yang begitu pasrah menerima kenyataan begitu saja.

“ Mau bagaimana lagi... aku sudah berkali-kali ngajak Pramono untuk bersama lagi... tapi Pramono banyak alasan sekarang... selalu mencari-cari alasan menghindari kita... ” Kata Iman

“ Ayolah... kalian masih kurang berusaha... Usaha kalian belum maksimal...” Kata-kata Mega semakin keras.

“ Dan kamu...kenapa kamu diam saja... cobalah kamu bicara...” Giliran Ratih yang kena semprot Mega.

Ratih hanya terdiam, tidak tahu apa yang harus dikatakannya... bingung... Sebingung Mega... Ratihpun sama tidak tahu apa yang terjadi dengan Pramono.

Setelah satu minggu berlalu, Mega berusaha untuk mencari tahu di mana keberdaan pramono, setiap perkuliahan selesai Pramono langsung tergesa-gesa keluar ruangan. Saat perkuliahan berlangsungpun pramono tidak pernah berbicara sedikitpun.

“ Hari ini aku harus bertemu dengan Pramono, aku ingin tahu apa yang telah terjadi, sehingga Pramono seolah-olah bermusuhan dengan kami” Kata Mega dalam hati. Tekadnya telah bulat, dia harus tahu apa yang menjadi titik permasalahannya. Mega berkeliling mencari ke kantin, ke lapang basket, tempat yang akhir-akhir ini sering dia temukan Pramono... tidak ada... akhirnya diputuskan mencari pramono di perpustakaan. Aha...berhasil... ada Pramono di sana, duduk sendiri di pojokan perputakaan.

“ Hai Pram... boleh aku duduk di sini? “ Tanya Mega kepada Pramono.

“ Boleh...” Jawab Pramono perlahan sambil menggeserkan badannya.

“ Kamu sehat Pram... sudah lama ya kita tidak bersama...” Mega melanjutkan pembicaraannya.

Pramono hanya mengganggukkan kepala tanpa berkata sepatahpun.

“ Jawab dong Pram... kamu jangan diam saja” Mega mulai terlihat tak sabar, melihat Pramono hanya diam saja.

Tiba-tiba Ibu petugas perpustakaan mendekati mereka...

“Jangan ngobrol di sini... sebaiknya kalian di luar saja. “ Kata petugas perpustakaan

Tanpa basa-basi Pramono langsung beranjak keluar... yang tertinggal hanya Mega, bingung... tak tahu harus berbuat apa.

Tapi... Mega adalah Mega yang pantang menyerah...kali ini dia mengajak Iman untuk berangkat menemui Pramono di Kost-annya.

“ Ayo Man... kamu ikut aku...” kata Mega kepada Iman.

“ Mau kemana? Sebentar kita tunggu Samin dan Ratih. “ Kata Iman tak bergeming dari kursinya.

“ Ayo...jangan kita ajak mereka...” Kata Mega sambil menarik tangan Iman.

“ Mau kemana sih... kenapa mereka tidak boleh ikut?” Iman penasaran.

“ Kita mau ke tempat kost Pramono...” jawab Mega

“ Mau apa? Bukannya kata kamu dia tidak mau menjawab saat kamu tanya” Tanya Iman.

“ Sudah ah...jangan banyak pertanyaan, kita harus menuntaskan permasalahan ini. “ Kata Mega sambil terus menarik tangan Iman ke arah motornya.

Iman duduk terdiam di atas motor Mega. Tidak mengerti apa yang ada di kepala Mega, kalau menurutnya seharusnya mereka tidak boleh memaksa Pramono untuk untuk tetap bersahabat dengan mereka. Mega menjalankan motornya dengan kencang, sepertinya dia sudah tidak sabar lagi ingin mendengar alasan kenapa Pramono memutuskan persahabatan mereka. Mega menolak Iman ketika dia meminta kunci motor. Mega pikir akan lama sampainya kalau Iman yang bawa motor. Permasalahan tidak akan cepat beres...

Sesampainya di kost-an Pramono, Mega langsung mendorong tubuh Iman agar cepat-cepat masuk. Tergesa dia menyimpan motornya di tempat yang teduh, Imanpun mengetuk pintu kost-an Pramono.

“ Assalamualaikum... Pram...” Iman mengucap salam sambil memenggil Pramono.

“ Aduh Man...pelan amat sih manggilnya... gak akan terdengar... “ Kata Mega tidak sabar melihat cara Iman mengetuk pintu.

“Pram...Pram...buka dong pintunya, ini aku dengan Iman...” Teriak Mega, tidak lama kemudian Pramono membuka pintunya... hanya berdiri, diam... di tengah pintu.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah..episode ini benar2 membuat pembaca penasaran...apa yg terjadi?Nggak sabar membaca kelanjutannya...

21 Mar
Balas

Hehe...yg nulis jg sama penasaran nya...

21 Mar
Balas



search

New Post