KAMBING UNTUK SARDI (BAG-4)
#Tantangan Gurusianan
# Tantangan Hari ke-44
Pak Mujadi berusaha menahan tangis kala melihat tubuh mungil anaknya terbaring lemah tak berdaya. Di usapkannya minyak kayu putih ke perut, dada dan hidung Sardi. Nampak pula bu Annisa, ibunya Abidin memegang teh manis hangat duduk di dekat pembaringan Sardi.
“Le… bangun Le…, ayo bangun”, ucap pak Mujadi
“ Coba ambil kapas, dan beri sedikit minyak kayu putih, lalu dekatkan pada hidung Sardi”, ujar bu Annisa pada pak Mujadi.
Pak Mujadi menurut, dilakukannya apa yang di minta bu Annisa. Dibalurkannya minyak kayu putih pada kapas, lantas di dekatkan pada hidung Sardi. Tak lama berselang, nampak kepala Sardi bergerak-gerak dengan lemah. Kedua kelopak mata Sardi nampak membuka perlahan. Kala tatapan matanya beradu dengan mata bapaknya, seketika Sardi berteriak dan menangis sesenggukan sambil memeluk bapaknya.
“Panjul mana, Pak? Mana…?”, tanya Sardi pada bapaknya.
Tangis Sardi terdengar menyayat hati. Pak Mujadi berusaha menenangkan Sardi. Dibiarkannya Sardi memeluk dan menumpahkan tangis di pundaknya.
“ Bapak ndak tau, Le. Saat bapak membuka pintu, kandang kambing mu sudah kosong”, kata pak Mujadi dengan bibir yang bergetar menahan tangis.
Sardi meraung kencang, pelukannya semakin erat. Pak Mujadi nampak kewalahan menahan tubuh Sardi.
Ibu Abidin mendekat, dan menepuk-nepuk pungguung Sardi.
“Le.. sudah-sudah, cup… berhenti nangisnya, sabar”, ujar ibu Abidin.
Sardi melepas pelukan bapaknya. Di tatapnya wajah bu Annisa. Air mata Sardi nampak mengalir deras seperti aliran sungai. Sardi berusaha menahan isaknya.
“Panjul hilang, Budhe… Sardi tak punya kambing lagi”, ujar Sardi pilu.
Bu Annisa mendekat, di sekanya air mata Sardi dengan lembut. Di raihnya kedua tangan Sardi, dan di genggamnya dengan kasih.
“Nanti kita cari bersama-sama ya , Di, Budhe yakin, kambingmu pasti kembali. Sudah, cup…cup.. jangan nangis lagi”, kata bu Annisa menenangkan Sardi
Ada genangan air di pelupuk pak Mujadi. Sejenak nampak ada kegalauan di wajah pak Mujadi.
“Di… “, Pak Mujadi nampak ragu melanjutkan kalimatnya.
Sardi nampak sudah agak tenang. Di sekanya lagi sisa airmata yang masih ada di wajah dengan kedua bahunya.
Bojonegoro, 24 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereen bu.salan kenal saya follow ya