#Tantangan 30

#Tantangan Gurusiana

#tantangan hari ke-35 (35092020)

Siang menunjukan pukul 14.15 WIB, ketika saya mulai membongkar-bongkar lemari pakaian. Beberapa baju saya tata ulang susunannya berdasarkan urutan warnanya. Selain terlihat rapi, susunan seperti itu memudahkan saya untuk mencari baju yang saya inginkan. Begitu juga seragam kerja yang ada di lemari gantung, saya tata juga berdasarkan urutan warna.

Menata ulang lemari pakaian bagi saya, sama halnya mensortir baju-baju yang jarang terpakai. Bukan karena tidak suka ataupun baju sudah pudar warnanya, tapi karena alasan yang lain. Salah satu alasan mendasar beberapa baju yang ada jarang di pakai, karena masih menunggu saat yang tepat untuk memakainya.

Seperti halnya seragam pramuka yang saya punyai. Berhubung sekolah belum masuk secara efektif, kegiatan ekstrakurikuler nyaris tak pernah lagi dilakukan. Begitu halnya dengan kgiatan pramuka yang menjadi estrakurikuler wajib di sekolah. Ini berarti sudah sejak bulan Maret hingga September tahun ini saya tak memakainya. Seragam pramuka yang ada di lemari gantung saya ambil dan saya keluarkan. Iseng, saya pun mematut-matut diri di depan cermin dengan seragam pramuka yang hanya saya tempel di badan.

Ada rasa kangen yang mendalam saat seragam pramuka itu menempel di tangan saya. Lantas angan saya melayang pada siswa-siswa saya. Mungkin mereka juga merasakan hal yang sama dengan saya, kangen memakai seragam dan kembali bersekolah dengan riang. Atau jangan-jangan siswa saya juga sesekali mematut-matut diri di depan kaca dengan baju seragam pramukanya seperti yang saya lakukan hari ini? Saya tetap yakin, meski tak memakai seragam pramuka, mereka pasti tetap mengingat Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

Bojonegoro, 15 September 2020

Sumber gambar : pramukaria.id