Ely Rositawati

A mom, a teacher, books lover, loves being around with children...

Selengkapnya
Navigasi Web
He has touched my heart (1)

He has touched my heart (1)

Aku tidak tahu kenapa anak itu jadi menyita perhatianku sejak aku masuk kedalam ruangan kelas ini. Kelas 5B, salah satu kelas di SD Negeri Kabupaten di Jawa Barat tempatku mengabdi sebagai guru honor, saat itu sedang aku berikan tes tertulis bahasa Inggris. Semua anak sedang serius dan hening. Tidak ada kesibukan lain buatku selain memperhatikan murid-muridku dari meja guru di depan kelas.

Lalu kulihat anak itu. Duduk menyendiri di pojok belakang. Sedang menatapku dengan pandangan yang aku sendiri tidak bisa menjelaskannya dengan tulisan disini. Kulemparkan senyum ke arahnya. Dia membalas dengan senyuman malu lalu menunduk dan kembali menulis di buku ulangannya. Kuperhatikan dengan seksama anak itu. Tidak, aku tidak mencurigainya sedang mencontek. Tatapan dan senyuman malunya membuatku seperti tercubit di dalam hati. Dan, ya. Sejak dulu aku memang selalu tertarik dengan anak yang terlihat menyendiri. Kenapa dia duduk sendirian? Apa dia dikucilkan teman-temannya? Apakah dia nakal? Sedikit sekali memang pengetahuanku tentang latar belakang dan karakter anak-anak muridku. Karena statusku sebagai guru bahasa inggris cuma punya kesempatan mengajar 70 menit dalam seminggu di masing-masing kelas. Hanya anak-anak yang aktif di kelas, dan mempunyai perilaku ‘ter’ yang kukenal. Entah itu terpintar, terbandel, tercerewet, dsb.

Kembali kutatap anak itu. Profil tubuhnya kurus dan terlihat kurang gizi. Menurutku wajahnya cukup tampan untuk ukuran anak-anak. Hanya saja ketampanan khas anak-anak itu tertutup oleh kusutnya rambut dan bajunya yang lusuh. Lalu kuingat-ingat kembali, Ah ya.. Bukankah anak ini yang sering kulihat duduk diam di kursinya saat jam istirahat. Tidak berlarian, atau menikmati makanan, atau jajan.

Menit demi menit berlalu. Waktu pelajaranku tinggal tersisa 15 menit lagi. Rencananya akan kuberikan games jika siswa-siswaku sudah selesai dan waktunya masih tersisa banyak.

“Okay, if you have finished just hand in your book on my table!” Ucapku dengan lantang, lalu kukatakan kembali dengan bahasa Indonesia. Beberapa siswa maju dan menumpukkan buku mereka di atas meja guru. Baru sekitar 30% dari 40 siswa yang sudah selesai. Hm.. Sepertinya tidak akan ada games hari ini.

Dan memang sampai waktu habis, masih ada 5 anak lagi yang belum selesai mengerjakan ulangan harian terakhir semester ganjil ini. Akhirnya kudekati mereka satu persatu mencoba memberi sedikit pancingan agar mereka bisa menjawab soalnya. Mereka yang sudah selesai kuperbolehkan pulang, karena ini memang jam pelajaran terakhir.

Aku kembali menatapnya. Anak dengan tatapan yang menyita hatiku itu juga belum selesai. Kudekati dia, berdiri di sebelah mejanya.

“Sudah selesai belum?” Oh, kenapa aku tidak tahu namanya, sesalku. Dia tampak menggeleng takut-takut. Kulihat sampul bukunya untuk mengetahui namanya. ‘HERDIAN-BUKU BAHASA INGGRIS-KELAS 5B’ tulisan itu tulisan tangan anak-anak, tertulis disampul coklat buku ulangannya.

Kulihat masih ada 5 soal dari 15 soal tertulis yang belum dijawab. “Herdian bawa kamus nggak?” Tanyaku begitu mengetahui soal itu semuanya tentang kosa kata. Aku memang membolehkan muridku melihat kamus saat ulangan.

Dia menggeleng, “nggak punya.” Ucapnya pendek. Hmm.. Terus gimana? Apa harus kubolehkan dia melihat buku sumber? Pikirku. Entah kenapa sebersit rasa kasihan mendadak muncul, dan akhirnya kusuruh dia mengeluarkan buku teks miliknya.

Herdian mengeluarkan buku yang kuminta dari dalam tasnya. Dan begitu dia menaruh buku itu di atas meja aku langsung menyadari, rasa kasihan yang melandaku tadi memang beralasan. Buku teks nya adalah fotocopian buku yang terjilid. Sudah terlihat lusuh dan mengeriting ujung-ujung kertasnya.

“I have got headache. Coba lihat ini…” Kupancing dia dengan menunjuk beberapa gambar di bukunya. Gambar yang seharusnya jelas dan berwarna, jadi hanya berupa gambar hitam putih di bukunya. Dia menatap gambar itu seperti berpikir, kemudian mengangguk, lalu menuliskan jawaban di buku ulangannya.

Setelah membimbingnya menyelesaikan jawaban, kuperiksa kembali hasil jawabannya. Sempat kulihat nilai ulangannya yang sebelumnya. Nilainya 6, itu adalah coretan angka dariku dengan tinta berwarna merah. Dibawah angka itu, ada sederet tulisan tangan dengan pensil: Belajar lebih giat lagi ya, perbaiki nilaimu..

“Siapa yang nulis ini, mama ya?” Tanyaku spontan seraya tersenyum menatapnya. Dia tampak malu, lalu buru-buru menutupi tulisan itu dengan tangannya.

“Nggak kok, miss. Bukan..”

“Trus siapa yang nulis?” Kuperhatikan baik-baik tulisan itu. Tentu saja bukan tulisan tanganku. Lalu kusadari bahwa itu adalah tulisan tangan Herdian sendiri. Tiba-tiba saja aku merasa ingin menangis. Dia berusaha membesarkan hatinya dengan tulisan tangannya sendiri.. Celetuk suara dalam hatiku.

“Herdian belajar lagi ya.. Ingat minggu depan sudah ulangan akhir semester.” Ucapku berusaha menormalkan tenggorokan yang mendadak tercekat. Aku merasa bingung sendiri, kenapa anak ini bisa menyentuh emosiku begitu saja.

“Miss! kalo nomer 10 jawabannya pakai bahasa inggris ya, Miss?” Josi salah satu muridku yang belum selesai berteriak memanggil. Kutinggalkan Herdian, yang sepertinya bersiap untuk mengumpulkan bukunya ke mejaku.

“Enggak, pakai bahasa Arab! Ya pakai bahasa inggris lah, Josi. Gimana sih anak miss ini..” Aku tertawa mendekati Josi yang tampak tersenyum badung merespon candaanku.

“Miss, kok matanya merah..”

“Masa? Nggak ah..”

_bersambung_

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post