Semua angka tentu istimewa.Tapi, khusus hari ini saya sedang jatuh hati pada angka tujuh. Bukan karena bentuknya yang simple, bukan pula karena mirip tongkat kakek.Tapi karena saya sedang ada ikatan emosional denang angka tujuh.

Tanggal 20 Februari bertepatan dengan hari pernikahan yang memasuki usia tujuh tahun. Tapi, saya tak kan berbagI luka liku rumaht tangga di sini. Tidak juga hendak merangkaikan ucapan romantis untuk pasangan. Biarkan kisah itu menjadi cerita kami saja. Tapi, angka tujuhnya itu lho yang menarik perhatian. Ada hal apa yang menarik dengan angka tujuh?

Angka tujuh kalau dalam ulangan, sepadan dengan nilai cukup. Dengan kata lain, angka 7 merupakan batas minimal penguasaan siswa terhadap materi ulangan tersebut. Sebuah nilai yang tidak terlalu membanggakan, tapi cukup menenangkan.

Angka tujuh juga menunjukkan jumlah hari dalam seminggu. Bahkan dalam tradisi keagamaan, angka kelipatan tujuh sering dipakai untuk memperingati kematian seseorang yang diisi dengan berdoa bersama (tahlilan). Dalam tahlilan ada nilai sakral, kebersamaan, nuansa sedekah, dan tentunya sebuah harapan. Berharap segala doa bisa menjadikan orang tersayang berbahagia disisiNya.

Sering pula kita mendengar dalam AlQuran dijelaskan bahwa Allah Swt menciptakan bumi dan langit tediri dari tujuh lapis. Sebuah misteri tapi mengandung ilmu pengetahuan bagi manusia. Dan sebagai bukti akan kekuasaanNya. Surat pembuka Alfatihah pun terdiri dari 7 ayat. Surat ke-7 dalam AlQuran adalah Al Araf, yang berarti tempat yang tinggi. Tempat orang yang belum dapat masuk surga tapi juga tidak di neraka.

Dalam dunia parenting, Ali Bin Abi Thalib RA membagi tiga tahapan dalam mendidik. Setiap tahapan dibatasi dengan angka 7. Tujuh tahun pertama, anak adalah raja. Tujuh tahun kedua anak adalah tawanan mulai dikenalkan larangan dan kewajiban. Tujuh tahun ketiga anak adalah teman. Usia 7 tahun juga dinilai sebagai usia yang tepat untuk memasuki dunia sekolah dilihat dari kesiapan mental. Di usia 7 tahu pula, anak harus mulai diajarkan shalat.

Di dalam pernikahan, tujuh tahun dianggap usia rawan. Usia pasangan mulai mengalami kebosanan. Seperti dalam istilah yang diambil dari sebuah judul film, "The seven years itch". Maknanya kurang lebih hilangnya raisa cinta dan romantisme dalam pernikahan. Berdasarkan sebuah sensus, perceraian umum terjadi saat menginjak usia ke-7.

Tapi, apa pun itu, angka 7 bisa jadi hanyalah angka setelah 6 dan sebelum 8. Terkadang, hidup tak harus berhitung atau dihubung-hubungkan dengan angka. Cukup jalani, nikmati, hayati, syukuri, dan belajar berbagi. Teriring sebuah doa, semoga Allah SWT, menjadikan pasanganku dan anak-anakku sebagai penyejuk pandangan mata dan menjadikan keluargaku penuh berkah manfaat bagi sesama.