Makhluk yang berjenis virus ini terdeteksi di akhir Desember 2019, bermula dari sebuah kota di daratan China yakni kota Wuhan. Kemunculannya menggemparkan dunia, banyak spekulasi atas kemunculan virus ini, dari yang bisa di terima logika sampai tak masuk akal namun apa pun itu Allah sudah mengizinkan virus tersebut menimpa umat manusia.

Sudah hampir dua tahun semenjak mewabahnya virus ini, sudah tidak terhitung banyaknya korban yang berjatuhan, jumlahnya mencapai jutaan di seluruh dunia, keluarga, sanak saudara, teman, tetangga tak luput dari serangan virus ini. Hidup manusia pun dalam kekhawatiran dan ketakutan meski ada beberapa orang yang menganggap virus ini tak ada, tapi mau tidak mau hal ini merubah tatanan hidup kita, jika dulunya tak terbayangkan bersekolah tanpa tatap muka, sekarang daring sudah jamak kita jalani, jika dulunya kebiasaan bersalam mudah kita lakukan, saat ini tak bersalaman adalah bentuk penjagaan diri. Bahkan berjarak dalam Shalat jamaah pun tak pernah terpikirkan sama sekali, tak ada dalam fiqih shalat sekalipun tapi toh saat ini di kerjakan. Namun kehidupan terus berjalan meski corona masih ada membersamai kita, banyak efek tak baiknya tapi bukan berarti tak ada hikmah di balik wabah ini. Semua tergantung dari cara kita melihatnya, jika ini ujian maka bersabar menjadi jawabannya, tapi jika ini azab maka bertobat adalah harga mati.

Entah sampai kapan wabah ini berlangsung, tak ada yang bisa memastikan, dua atau bahkan sepuluh tahun lagi mungkin. Namun tugas kehidupan harus tetap di tunaikan karena corona tidak akan menjadi kambing hitam ketika kita menghadap Allah kelak.