Ema Darmawaty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jodoh Di Ujung Hari 2

JODOH DI UJUNG HARI #part2

Hari minggu ini Dewi dan orang tuanya berencana bertemu dengan pak Heru, pria yang akan di kenalkan oleh pak Erwin. Degup hati Dewi makin tidak karuan, dia takut jika kali ini gagal lagi perjodohan nya, tapi dia pun sudah berusaha ikhlas dengan apapun yang akan terjadi.

Seorang pria dengan pakaian koko rapi berjalan kearah mereka, dari wajahnya terlihat sudah berumur 50an,di rambutnya sudah ada 1-2 uban yg tumbuh di sana, tapi badannya masih terlihat sehat dan tegap.

“Assalamualaikum pak Heru” sambut pak Erwin menyalami pria itu yg ternyata pak Heru.

“ Waalaikumsalam pak Erwin” jawab pak Heru dengan senyum ramah di wajahnya.

“oiya kenalkan ini bu Dewi yg sudah saya ceritakan ke pak Heru” kata pak Erwin sambil menunjuk Dewi yang sedari tadi diam saja.Dewi tersenyum sambil berdiri dengan menyatukan kedua telapak tangannya didada sebagai bentuk penghormatannya kepada pak Heru.

Setelah berbasa basi dengan orang tua Dewi. Pak Heru akhirnya mengungkapkan maksudnya ingin melamar Dewi.

“ Jadi begitu pak, bu, saya ingin melamar Dewi untuk menjadi istri saya” kata pak Heru kepada orang tua Dewi.

“ Untuk keputusannya kami serahkan kepada Dewi nak Heru” kata pak Sanusi ayah Dewi.

“ Bagaimana Dewi,kamu menerima lamaran nak Heru?” Tanya pak Sanusi pada Dewi yang di balas senyuman tanda setuju.

“ Tapi maaf sebelumnya saya ingin berterus terang” kata pak Heru tiba-tiba.

“ Saya akan menjadikan Dewi sebagai istri kedua saya” ucap pak Heru yg membuat Dewi dan orang tuanya terkejut.

Dewi tidak pernah menyangka akan di jadikan istri kedua,dan dia yakin tidak ada wanita yang mau di jadikan yang kedua.

“ Begini, istri pertama saya sudah setuju agar saya mencari istri lagi,karna dia sudah tidak mampu menjalankan kewajbannya karna kondisi istri saya lagi sakit” jelas pak Heru kepada Dewi dan orang tua nya

“ Iya bu Dewi, pak Heru dan istrinya orang sholih, mereka paham agama jadi percayalah mereka tidak akan dzalim pada bu Dewi” pak Erwin menambahkan.

“ Sebenarnya istri pak Heru ingin datang juga hari ini tapi kondisi kesehatannya lagi menurun jadi tidak memungkinkan dia datang kesini ”papar pak Erwin lebih lanjut.

Dewi hanya terdiam, saat ini dia tidak bisa berpikir dengan jernih ,dia butuh untuk memikirkan semuanya dengan tenang.

“Maaf bu Dewi kalau sudah membuat bu Dewi tidak nyaman dengan ini semua” kata pak Heru.

“ Mohon bu Dewi bisa mempertimbangkan, kalau perlu saya akan mempertemukan bu Dewi dengan istri saya” ucap pak Heru.

“ Baik pak” kata Dewi singkat.

Setelah berbasa basi sebentar, akhirnya pertemuan hari itu selesai, mereka pulang dengan pikiran yg berkecamuk di benak masing2.

***

Pak Heru adalah sosok suami yg baik, istrinya pun seorang istri yang sholiha, di usia perkawinan mereka yg menginjak 25 tahun, mereka belum di karunia anak. Tapi mereka bersabar menjalani ujian yang di berikan oleh Allah SWT, 3 tahun yang lalu istri pak Heru di vonis oleh dokter mengidap penyakit kanker Rahim stadium 4 sehingga harus menjalani operasi pengangkatan Rahim dan sejak operasi itu istrinya tidak lagi bisa melayani pak Heru baik fisik maupun batin, sejujurnya pak Heru tidak keberatan dengan keadaan tersebut hanya saja bu Heru kasihan dengan suaminya itu hingga akhirnya dia menawarkan pak Heru untuk menikah lagi,apalagi bu Heru sadar mungkin usianya sudah tidak akan lama lagi.

Karna bujukan dari bu Heru akhirnya pak Heru setuju dengan permintaan istrinya, sudah 2 bulan ini dia dan istrinya mencari sosok yang cocok menjadi istri kedua pak Heru. Suatu ketika pak Heru bertemu dengan pak Erwin di sebuah acara peresmian sebuah pondok pesantren, mereka berdua memang bersahabat sejak di bangku kuliah, hanya saja kesibukan keduanya, mereka jarang bertemu, mereka hanya berkomunikasi lewat handphone, itu pun sesekali saja.Dari pertemuan itu lah,pak Heru bercerita tentang masalahnya kepada pak Erwin sahabatnya, pak Erwin pun teringat dengan Dewi dan dia berpikir sepertinya Dewi cocok menjadi istri pak Heru, pak Erwin sudah mengenal Dewi cukup lama, dan dia juga paham sifat pak Heru, untuk itu pak Erwin menjodohkan mereka berdua.Dari informasi pak Erwin tentang Dewi, akhirnya pak Heru mengenal sifat dan karakter Dewi, walaupun belum pernah bertemu, pak Heru sudah merasa cocok dengan Dewi. Dan akhirnya mereka pun bertemu, tapi belum ada keputusan dari Dewi, dan pak Heru bisa memahami perasaan Dewi yg saat itu mungkin kaget mendengar bahwa dia akan di jadikan istri kedua.

***

Dewi sedang berada di kamarnya ketika suara bu Sanusi memanggilnya.

“ Nduk kamu di dalam?” kata Bu sanusi.

“ Njih bu” sahut Dewi membuka pintu.

“Bapak mau bicara sama kamu nduk,sana bapak sudah menunggu di ruang tengah” kata ibunya.

“ Njih bu” kata Dewi patuh dan melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Disana sudah ada pak Sanusi menunggunya.

Dewi duduk persis di depan bapaknya, pak Sanusi yg sedang membaca Koran sore itu menyadari kehadiran anaknya,lalu melipat Koran sejurus kemudian menatap Dewi.

“Gimana nduk soal lamaran pak Heru?” Tanya pak Sanusi kemudian.

“Dewi juga masih bingung pak,Dewi nggak tahu apakah harus menerima lamaran itu atau tidak” jawab Dewi dengan wajah sendu.

“ Menurut bapak gimana?” Tanya Dewi pada bapaknya.

“Bapak sih mengikuti keputusan kamu saja nduk,yang akan menjalani perkawinan itu kamu, menurut bapak sepertinya pak Heru orangnya baik apalagi yang mengenalkan adalah pak Erwin,kepala sekolahmu nduk, jadi bapak yakin pak Erwin tidak mungkin memilihkan jodoh yg tidak baik untukmu” papar pak Sanusi memberikan masukannya untuk Dewi.

“Betul kata bapakmu nduk, semua keputusan ada di tanganmu, bapak sama ibu hanya bisa mendoakan” kata bu Sanusi yg muncul sambil membawa minuman dan cemilan untuk mereka.

“ Tapi bu, saya akan menjadi istri kedua, ibu tahu sendiri kan bagaimana pandangan orang-orang tentang status istri kedua? pasti mereka berpikir saya ini perusak rumah tangga orang bu” kata Dewi menimpali.

“ Nduk, kalau kita hanya mengikuti apa kata orang,hidup kita tidak akan tenang karna masing-masing orang punya pendapat nya sendiri-sendiri dan mereka cenderung hanya menghakimi tanpa tahu yang sebenarnya” ucap bu Sanusi sambil memeluk pundak Dewi memberi dukungan.

“ Sebagai manusia seharusnya kita hanya mengikuti pandangan Allah saja nduk, itulah standar yg benar, bukan standar manusia, karna standar manusia banyak dipengaruhi hawa nafsunya saja, di dalam agama kita, menjadi istri kedua,ketiga atau keempat bukan lah posisi yang hina, coba kamu lihat para istri-istri nabi, mereka semua adalah wanita mulia nduk” kata pak Sanusi bijaksana.

“ Kalau sekarang anggapan masyarakat seperti itu wajar karna kenyataannya memang banyak wanita-wanita yang tidak menghargai dirinya sendiri,mereka di butakan oleh harta dan berlinding di balik rasa cinta tapi sebenarnya mereka hanya mengikuti bisikan syetan saja, mereka nggak sama dengan kamu nduk, kamu wanita baik-baik,anak yang berbakti sama orang tua, anak yang sholiha”

“ Kalau kamu menerima lamaran itu, bapak sama ibu merestui nduk” lanjut pak Sanusi sambil menyeruput kopinya.

“ Iya kan bu?” pak Sanusi melirik istrinya.

“ Iya nduk bapak sama ibu setuju, kami tidak masalah jika kamu menjadi istri kedua, apalagi menjadi istri orang yang baik seperti pak Heru dan insyaAllah dia akan memperlakukan kamu dengan baik dari pada kamu jadi istri satu-satunya tapi sering disakiti oleh suami” lanjut bu Sanusi.

“ Shalat istikharah ya nduk, Allah akan menunjukan kebaikan untuk kamu” ucap bu Sanusi sambil mengelus lembut kepala Dewi.

Dewi hanya terdiam, merenungi setiap kalimat yang di sampaikan oleh kedua orang tuanya.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post