Ketika liberalisme merajalela menyelusup kedalam sendi-sendi kehidupan, Ia pun mempengaruhi pola pikir manusia termasuk dalam kegiatan tulis menulis , mulai dari anak berumur belia hingga yang usia senja mampu membuat sebuah cerita yg tentu saja sebagian cerita mereka adalah fiksi. Dan dengan sistem yang ada mereka dengan bebas menuangkan apapun yang ada di benaknya, tak peduli apakah itu sesuai norma atau tidak.

Aplikasi-aplikasi android pun ramai dengan aplikasi bacaan yang serupa hanya sayangnya tidak ada filter bagi pembacanya, siapa pun bebas mengakses bacaan yang sebagian besar memuat konten porno, dan konten seperti itu makin membuat kecanduan bagi penikmatnya, jangan dikira semua gratis untuk dibaca, makin penasaran makin banyak uang yang harus dikeluarkan dalam pembayaran berbentuk koin.

Begitulah kapitalis mengeruk keuntungan dari kegiatan tulis menulis ini, mereka berlomba-lomba menyajikan cerita yang kontroversial, bahkan aib sendiri pun tak masalah di umbar hanya sekedar ingin mendapat like, komen dan menjadi viral karnanya.

Mereka lupa bahwa tulisan yang mereka hasilkan akan dimintai pertanggung jawaban kelak, mereka menutup mata apakah hasil tulisannya berdampak buruk atau baik pada seseorang, yang penting materi dan popularitas menjadi tujuannya.

Naudzubillahi mindzalik