Berdasarkan Undang-undang nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, dipersyaratkan kepada semua guru wajib memiliki kualifikasi akademik ,kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Untuk memenuhi kualifikasi tersebut, perlu adanya pengembangan profesi secara berkelanjutan. Salahsatu cara yang dilakukan pemerintah sebagai langkah awal pemetaan kompetensi guru adalah melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG ) secara nasional. UKG merupakan bagian penilaian dari kompetensi guru untuk melihat hasil kinerja seorang guru pada kompetensi pedagogik dan profesional.Hasil UKG sebagai dasar program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Penilaian Kinerja Kompetensi (PKK).

Sehubungan dengan hal itu, hasil UKG seorang guru secara rata-rata belum mencapai target secara nasional . Namun di lapangan, hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang dilakukan tim assesor dalam hal ini kepala sekolah dan atau guru senior rata – rata mencapai kategori baik dan sangat baik. Dengan demikian belum ada keseimbangan antara nilai UKG dan nilai PKG. Mengapa hal itu terjadi?

PKG menilai empat kompetensi yakni pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.Yang diujikan melalui UKG adalah kompetensi pedagogik dan profesional .Semoga masalah ini menjadi bahan refleksi dan evaluasi bagi pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan agar menetapkan aturan yang tepat dalam penentuan guru yang kompeten, yang dapat menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas sebagaimana harapan kita bersama.