Di sebuah dusun  kecil jauh dari perkotaan, terdapat bangunan  sekolah tipe Satap  SD dan SMP.Seorang ibu  dengan setia bertugas di sekolah tersebut kurang lebih 20 tahun yg lalu.Guru tersebut  bernama ibu Mawar.Beliau masih tenaga honor hingga sekarang.jarak dari rumah ke sekolah kurang lebih 8 km.

     Ibu Mawar menjalankan tugasnya dengan hati yang tulus mendidik anak di dusun itu  melalui pengetahuan dan ketrampilan. Setiap hari naik ojek( motor sewaaan di kampung) ke sekolah.Kadang jalan kaki, jika tidak ada ojek lewat.Demikian juga kalau kembali dari sekolah.

     Ketika  ditanya berapa honor yang diterima setiap bulan, ibu Mawar  hanya tersenyum dan mengalihkan pembicaraan. Prinsip ibu Mawar, bekerja sebagai guru bukan karena uang tetapi yang paling utama adalah bagaimana membelajarkan anak bangsa agar mendapatkan  masa depan yang lebih baik .

        Suatu hari ibu Mawar kedatangan  tamu di rumahnya.Ia tidak mengenal wajah para tamu itu.Kemudian ibu Mawar menanyakan siapa mereka sebenarnya .Para tamu itu memperkenalkan dirinya satu persatu.Mereka adalah anak didik ibu Mawar yang telah sukses.Kemudian ibu Mawar memeluk mereka satu persatu dengan mata berkaca- kaca tanda bahagia.Mereka mulai bercanda sambil tertawa  menceriterakan masa lalu  di sekolah tempat mereka dididik  ibu Mawar .Sebelum pamit, mereka meyerahkan cindra mata buat ibu Mawar sebagai tanda kasih sayang antara ibu  dan anak didik.

     Peristiwa tersebut membuat ibu Mawar semakin memiliki kepercayaan dan komitmen  mendidik anak bangsa hingga berhasil.Dengan berbekal ilmu, ketrampilan, dan hati nurani, ibu Mawar  melaksanakan tugas sebagai guru  dengan penuh  tanggung jawab walaupun hanya sebagai guru honor tanpa mencari imbalan.Hati yang mulia selembut salju .Laksana embun penyejuk dalam kehausan.Itulah hati seorang guru seperti hati ibu Mawar.