Ema Lapu

PROFIL 1. Nama Lengkap &nbs...

Selengkapnya
Navigasi Web

KEBEBASAN BELAJAR MENCIPTAKAN GENERASI KREATIF

 

Sistem  pendidikan di setiap negara berbeda-beda.Tergantung negara itu memaknai pentingnya pendidikan bagi masyarakatnya.Pendidikan di negera maju  berbeda dengan  negara yang sedang berkembang. Kadangkala negara berkembang cenderung meniru negara maju.Tanpa disadari bahwa setiap negara memiliki prinsip, tatanan budaya, dan karakter yang berbeda.Kecenderungan itu, menyebabkan terjadinya pemaksaan kehendak mengimbangi negara-negara lain yang dianggap  negara maju.Tatanan budaya,karakter bangsa, telah  terkontaminasi dengan tatanan budaya dan karakter negara lain.Hal tersebut  menjadi sebuah bahan refleksi bagi para pemangku dunia pendidikan bagaimana menjalankan sistem pendidikan yang tepat sasaran, serta mengarahkan anak bangsa ke dalam dunia  yang suasananya dinamis, menimbulkan inspirasi, menggairahkan, kontekstual,dan memiliki kebebasan belajar.

Bobbi DePorter,dkk dalam Quantum Teaching (6.202),setiap interaksi siswa, setiap rancangan kurikulum, setiap metode instruksional dibangun atas prinsip, “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita,dan Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka”.Sebuah asas utama Quantum Teaching mengingatkan kepada kita bahwa betapa pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah awal.Sebuah peristiwa,pikiran, dan perasaan, yang diperoleh dari Dunia Mereka seperti  kehidupan rumah, sosial, olahraga, seni, rekreasi, atau akademis mereka, akan diramu menjadi  kesatuan yang utuh menuju  Dunia Kita.

Berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun, dari kurikulum ke kurikulum, bahkan dari kebijakan ke bebijakan yang terkait dengan sistem pendidikan dan pengajaran,semuanya mengarah kepada hal-hal yang bersifat formal tanpa kita sadari dengan cara inikah anak bangsa menikmati kemerdekaan belajar? Apakah pola kebijakan yang diambil sepadan dengan  kebutuhan prioritas belajar yang sebenarnya? Salah satu kompetensi pedagogik yang perlu guru – guru pahami  sebagai acuan merencanakan pembelajaran adalah memahami karakteristik peserta didik.Karakter peserta didik yang dimaksud ditinjau dari hubungan sosial budaya,ekonomi,intelektual,dan kebutuhan khusus lainnya. Karakter anak yang sejak usia dini lingkungan kehidupannya di kota, belum tentu sama dengan anak yang lingkungan kehidupannya di daerah pinggiran dan terpencil, walaupun  ujian secara nasional sama.Pembelajaran yang dinikmati anak didik di sekolah belum tentu membuat mereka mendapatkan  Dunia Mereka menuju Dunia Kita.Alangkah bersalahnya kita ketika hal itu terjadi.Manipulasi datapun dilakukan demi kepentingan orang – orang tertentu.Bukan kepentingan masa depan generasi bangsa.

Berdasarkan hal tersebut, saatnya mengubah pola pikir sistem pendidikan di negara kita. Saat ini, Indonesia telah berumur kurang lebih  75 tahun setelah merdeka.Indonesia akan menuju kebangkitan kedua, yakni 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045.Saat yang tepat bagi dunia pendidikan untuk berperan menciptakan generasi emas Indonesia.Generasi yang siap pakai di abad 21 dan era revolusi industri 4.0. Generasi yang merasakan kebebasan belajar, kebebasan berkarya, berkreasi, dan berinovasi.

Untuk mencapai merdeka Belajar, revolusi pembelajaran segera dilakukan. Para guru  sebaiknya  menyusun berbagai langkah konkrit terkait sistem pembelajaran yang tepat sasaran, berdaya guna,  dan berhasil guna. Anak  didik akan termotivasi  belajar ketika pembelajaran itu menginspirasi dan menyenangkan hati, merupakan suatu kebutuhan, dan  diberi kebebasan secara kreatif melakukan sesuatu dalam bentuk karya nyata.Misalnya dalam bentuk gambar, kata – kata, tulisan puitis, slogan,hasil karya, hasil laporan penyelidikan, pentas, membuat  refleksi, mengungkapkan perasaan dalam bentuk gambar karikatur, dan sebagainya.Kemampuan meyakinkan peserta didik akan pelajarannya menjadi sebuah tantangan bagi seorang guru. Guru adalah salahsatu faktor paling berarti dan berpengaruh dalam kesuksesan anak.Dr George Lozanov dalam Quantum Teaching(114;2002) menyatakan bahwa tindakan yang paling ampuh yang dapat guru  lakukan untuk siswa adalah memberikan teladan tentang makna seorang pelajar. Keteladanan, ketulusan, kongruensi, dan kesiapsiagaan seorang guru, akan memberdayakan dan mengilhami siswa untuk membebaskan potensi milik mereka sebagai pelajar.Ciptakanlah suasana dimana anak didik menyukai tugas –tugas dan bukan sebagai sebuah hukuman ketika tugas tersebut belum diselesaikan.Ciptakanlah ruang dan waktu belajar yang bervariasi dimana anak didik merasakan kesejukan dan kenyamanan. Lakukanlah sesuatu secara nyata sehingga berkesan bagi anak didik akan pentingnya belajar.Akhirnya , siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka, dan menerapkannya pada situasi baru .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIODATA PESERTA

 

 

1. Nama Lengkap                            : Ema Lapu’,S.Pd,M.Pd

2. Tempat/Tanggal Lahir                 : Tana Toraja,10 Desember 1967

3. Jenis Kelamin                              : Laki-laki / Perempuan *)

4. NIP/NIY                                         : 196712101991032013

5. NUPTK                                          : 6344745648300083

6. Jabatan Fungsional                    : Guru

7. Pangkat/Golongan                      : Pembina tkt.1/IV,b

8. Nama Sekolah                             : SMPN  Satap 5 Rantetayo( sekolah Induk)

                                                            : SMPN 2 Saluputti (sekolah non induk)

9. Alamat Sekolah                           : Padang Ramban kec. Rantetayo

10. Alamat Rumah                           : Batupapan

11. Nomor Telepon/HP                   : 082348671422

12. Alamat pos-el (e-mail)              : [email protected]

13. Pendidikan Terakhir                 : S.2

a. Perguruan Tinggi                                    : UKI Jakarta

b. Fakultas/Jurusan/Prodi              : Magister Pendidikan

c. Tahun Kelulusan                                    : 2007

14. Mata Pelajaran yang diampu  : IPA

15. Pengalaman Mengajar             :  29 tahun  0 bulan

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post