Ema Prastya Kustanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ISENG

Pagi-pagi saya sudah iseng, buka blog anak-anak SMP. Penasaran, apa sih yang ada di otak anak-anak SMP. Pada blog kesekian, tanpa terasa airmata saya mengucur; haru, bangga, kagum, takjub dan luar biasa IRI. Anak-anak itu , usianya maksimal 15 tahun. Tulisanya: gaya bahasanya segar, isinya? Menggambarkan kedewasaan berpikir, kecerdasan, optimisme akan masa depan dan tak takut pada apapun. Itu baru siswa SMP di salah satu kota kecil di negeri ini. Di tempat lain, saya yakin masih banyak siswa-siswa yang tak kalah menakjubkannya.

Terbayang, anak 15 tahun adalah anak kecil yang hanya tau bermain, bercanda sepanjang waktu, bersenang-senang, belum ber’akal’. Ternyata? Sebaliknya. Lalu saya ingat buku-buku koleksi anak saya. Ada ‘Kecil-Kecil Punya Karya’, ‘Cilik-Cilik Punya Karya’, ‘Penulis Cilik Punya Karya’. Semua Penulisnya berusia antara 5 sampai 12 tahun.

Mengapa saya begitu bangga dan kagum pada anak-anak itu? Karena bagi saya, kemampuan menulis seseorang adalah sebuah potensi luar biasa. Selain untuk berekspresi, juga berimbas pada orang lain. Bayangkan! Hanya dengan tulisan, seseorang bisa memporak porandakan pemikiran banyak orang, mengubah dan menyusun kembali menjadi pemikiran baru. Dengan tulisan, Ia bisa menggiring banyak orang untuk meyakini atau tidak meyakini sesuatu. Bisa menghasut atau menghimpun dukungan, menciutkan nyali atau menggelorakan semangat. Ia juga bisa memiliki lawan sekaligus menemukan banyak kawan. Bisa menyebarkan ‘racun’ kejahatan atau menyebarkan ‘Virus’ kebaikan. Dengan menulis, mereka akan ‘hidup’ jauuuuuuuuhh lebih lama dari umur biologisnya.

Mengapa saya iri? Karena sampai setua ini, saya hanya berani menjadi ‘penikmat’ tulisan orang lain, tanpa sedikitpun keberanian untuk meniru mereka. Betapa saya tak punya nyali untuk menyatakan pemikiran-pemikiran dan pandangan-pandangan saya secara terbuka. Saya membutuhkan banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk membuat satu tulisan yang mungkin tidak terlalu bermakna.

Semoga para Blogger Cilik itu akan terus menulis, sampai kapanpun. Dan semoga, tulisan-tulisan mereka akan selalu membawa kebaikan-kebaikan .

Penulis adalah peserta workshop Sagusabu Pangkalan Bun, 22-23 Juli 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, mulai saat ini bu Ema bukan lagi sebagai penikmat tulisan melainkan sudah sebagai penulis yg bisa dinikmati karya-karyanya. Luar biasa.

23 Jul
Balas

maturnuwun semangatnya Leck Murman. saya sudah lama bergabung di FB nya IGI Leck (boleh kan ber akrab2 dgn panggilan populer Njenengan Leck?)

23 Jul

begitulah adanya. Biasa disapa Pak Leck

23 Jul

Subhanalloh. Anak-anak dan guru hebat sama-sama mengispirasi.

23 Jul
Balas

Terimakasih bu Safiroh. mari kita saling menyemangati.

23 Jul
Balas

Terimakasih bu Safiroh. mari kita saling menyemangati.

23 Jul
Balas



search

New Post