Semakin hari semakin semarak budaya literasi digaungkan. Kegiatan membaca dan menulis merupakan bagian dari literasi. Sehari-hari kita dihadapkan dengan begitu banyak bahan bacaan. Sumber bahan bacaan bisa di dapat dari banyak buku, surat kabar atau media sosial lainnya. Kebalikannya, berbeda jauh dengan menulis. Kegiatan menulis tidak semudah seperti membaca. Menulis membutuhkan suatu persiapan untuk bisa menghasilkan sebuah tulisan. Hingga banyak yang beranggapan susah untuk menulis. Dengan beberapa alasan, seperti : tidak ada ide, tidak pintar merangkai kata-kata, susah untuk mengawali sebuah tulisan, takut salah dalam menulis dan masih banyak alasan yang lainnya.

Untuk menghasilkan sebuah tulisan, ada beberapa hal yang bisa sebagai pilihan untuk dilakukan. Seseorang yang baru di dunia menulis, kegiatan pelatihan-pelatihan menulis sebagai alterntif yang bagus untuk diikuti. Banyak membaca harus dilakukan. Untuk menambah pembendaharaan kata seorang penulis. Daya pikir atau imajenasi seorang penulis hendaknya berkembang atau tidak pasif. Penyegaran daya pikir dapat dilakukan dengan jalan-jalan ke suatu tempat atau menonton sebuah film. Sehingga dapat menyegarkan kembali pikiran yang dalam keadaan lelah. Selain itu, bertemu dan bertukar pikiran dengan orang bijak atau pintar juga dapat dilakukan terutama dibidang menulis. Beberapa hal tersebut mudah untuk dilakukan, sebagai persiapan awal dalam menulis.

Menulis akan menjadi sesuatu yang menyenangkan apabila tidak dianggap sebuah beban. Terbiasa menulis akan melatih diri menghasilkan karya-karya tulisan. Banyak menulis akan semakin melatih diri berkemampuan. Sebaliknya ragu atau takut untuk memulai akan terus berada dalam penjara tidak berkemampuan.