Ema Zakiyyah Annawariyyah

Saya lahir di Bandung, 1 Juni 1972 dari ayah bernama H. Faqih Nawari, dan seorang ibu yang sederhana bernama Ika Sartika. Sejak lahir sampai sekarang saya tidak...

Selengkapnya
Navigasi Web
H-20  Kebahagiaan Dunia Bag. 2

H-20 Kebahagiaan Dunia Bag. 2

4. Al-Baiatu Sholihah, lingkungan yang mendukung agar tetap istiqomah. Rosulullah menganjurkan umatnya untuk berteman dengan orang-orang yang sholeh karena teman itu mencuri tabeat. Sehingga kalau ingin mengetahui ahlak seseorang maka perhatikanlah dengan siapa dia berkawan. Hal tersebut sebagai indikator bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberagamaan kita.

Jika kita berada di lingkungan yang mempunyai tujuan hidup yang sama. Dalam berprilakupun akan sejalan dengan cita-cita yang sama yaitu mencari ridhoNya. Maka, kebiasaan yang terbangun akan mendukung hal tersebut. Kebahagian pun akan tercipta.

AllahSWT berfirman:

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَا لرَّسُوْلَ فَاُ ولٰٓئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَا لصِّدِّيْقِيْنَ وَا لشُّهَدَآءِ وَا لصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰٓئِكَ رَفِيْقًا ۗ 

"Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 69)

5. Al-Malul Halal, harta yang halal. Kekayaan merupakan salah satu sumber kebahagiaan. Harta yang halal menjadikan pemiliknya tenang. Ketenangan membuat hati bersih, jauh dari segala prasangka yang menciptakan kegalauan. Berbahagialah bagi mereka yang menjaga kehalalan hartanya.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّاۤ اَخْرَجْنَا لَـكُمْ مِّنَ الْاَ رْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰ خِذِيْهِ اِلَّاۤ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 267)

6. Tafakuh Fid-Dien, semangat untuk mempelajari agama. Dengan mempelajari agama kecintaan terhadap Allah SWT. dan Rosulullah SAW. akan meningkat dan hidup pun akan semakin terarah. Ada sesuatu yang diperjuangkan selain urusan dunia. Hidup menjadi lebih berwarna dan akan lebih berarti.

Allah SWT berfirman:

يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَا نَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِ ذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ

"dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya dan menunjukkan ke jalan yang lurus."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 16)

7. Umur yang Barokah, semakin tua semakin banyak pahalanya. Setiap detiknya digunakan untuk taqorub (mendekatkan diri kepada Allah SWT.). Dengan umur yang panjang merupakan kesempatan untuk terus memperbaiki diri. Dengan umur panjang juga kita bisa menyaksikan keberhasilan anak cucu. Jangan sampai umur umur yang panjang malahan memperpanjang deretan dosa.

Allah SWT berfirman:

وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّا سِ عَلٰى حَيٰوةٍ  ۛ  وَ مِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا  ۛ  يَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَ لْفَ سَنَةٍ ۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَا بِ اَنْ يُّعَمَّرَ ۗ وَا للّٰهُ بَصِيْرٌ بِۢمَا يَعْمَلُوْنَ

"Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 96)

Jika ketujuh kriteria kebahagiaan di atas sudah ada pada diri kita sudah selayaknya kita bersyukur. Namun, hidup penuh dengan cobaan. Setiap orang akan dicoba sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jika kita berhasil menyelesaikan cobaan –cobaan tersebut suatu pertanda kebahagiaan akan mendekat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post