E.M. Erwani Setya Purnami

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERPUSTAKAAN DAN PERADABAN MANUSIA
Dokumen pribadi

PERPUSTAKAAN DAN PERADABAN MANUSIA

Slogan “perpustakaan adalah gudang ilmu” pasti tidak asing bagi kita. Dengan metafora perpustakaan sebagai gudang ilmu maka kita bisa menyimpulkan bahwa keberadaan perpustakaan ada relevansinya dengan peradaban manusia. Suatu bangsa yang masyarakatnya dekat dengan perpustakaan maka peradabannya menjadi maju.

Apakah yang dimaksud dengan peradaban? Mengapa keberadaan perpustakaan mampu membangun peradaban manusia? Untuk memahami makna kalimat tersebut kita telusuri apa maksud ‘peradaban’. Peradaban menurut KBBI daring memiliki kata dasar ‘adab’ yang berarti ‘kehalusan budi pekerti; ‘kesopanan’; ‘akhlak’. Sementara, ‘peradaban’ memiliki arti 1. ‘kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin; 2 ‘hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa’.

Dari pengertian peradaban dari KBBI tersebut ada dua hal yang bisa direfleksikan. Pengertian pertama, peradaban memiliki pengertian kemajuan. Kemajuan ini bisa dicapai ketika manusia cerdas. Untuk cerdas, manusia harus memiliki banyak informasi yang beragam. Informasi yang beragam dan lengkap akan bisa didapatkan di perpustakaan. Suatu bangsa yang masyarakatnya banyak mengakses perpustakaan akan menjadi bangsa yang maju. Masyarakat yang cerdas akan memberikan kontribusi berharga untuk pembangunan bangsanya. Semakin banyak orang mau datang ke perpustakaan dan menimba banyak informasi yang ada di dalamnya maka peradaban suatu bangsa akan meningkat.

Ada lima negara yang dipandang memiliki peradaban yang baik. Kelima negara tersbut memiliki budaya membaca dan literasi yang tinggi (bisnis.com). Lima negara tersebut adalah:

1. Finlndia, didukung 738 perpustakaan umum dan universitas ditambah 140 perpustakaan keliling untuk melayani masyarakat pedesaan dan kota kecil. Sementara penduduk Finlandia tahun 2019 tercatat 5,518 juta jiwa.

2. Belanda, didukung 763 perpustakaan untuk melayani 17,6 juta jiwa.

3. Swedia, didukung 51 perpustakaan umum di Stockholm yang melayani 2,3 juta jiwa.

4. Australia, didukung 1.631 perpustakaan .

5. Jepang, didukung lebih dari 5.500 perpustakaan.

Pengertian keberadaban kedua, yaitu ‘hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa’. Bagaimana perputakaan mampu membangun kesantunan? Kita bisa merefleksikannya dengan situasi masyarakat sekarang. Bukan rahasia apabila di masyarakat sekarang banyak bertebaran hate speech atau ujaran kebencian. Apabila ada yang bertentangan dengan satu pihak maka begitu hebatnya orang akan mencerca pihak lain yang berseberangan tersebut. Terkadang seolah tidak ada penyaring kosakata yang dilontarkan sehingga tidak menenggang perasaan orang lain. Lebih parah lagi, bisa jadi terkadang yang memunculkan kebencian yang menyebabkan pertentangan tersebut bukan informasi yang valid. Informasi yang diakses ternyata berita bohong atau hoax. Banyak orang langsung percaya dengan berita yang diterima tanpa mau melakukan cek and ricek.

Ujaran-ujaran kebencian itu akan bisa ditanggulangi apabila masyarakat memiliki kehidupan yang dekat dengan perpustakaan. Orang yang banyak menyerap informasi akan memiliki pikiran terbuka terhadap sesuatu. Mereka menjadi tidak mudah menghakimi orang lain dan menganggap diri yang paling benar. Mereka paham bahwa banyak tokoh-tokoh yang lebih hebat dan memiliki pemikiran dan tindakan yang berguna terhadap kemanusiaan. Mereka juga memiliki banyak referensi untuk menyikapi perbedaan dengan baik. Dengan begitu, tidak akan memilih kata-kata yang kasar dan menyakitkan. Hal itu karena kehalusan hatinya terasah dengan banyaknya pengalaman orang lain yang sudah dibacanya. Mereka juga akan memilih kosakata yang santun dalam berhadapan dengan sesama. Dengan begitu konflik di masyarakat akan lebih terkendali. Implikasinya, suatu bangsa akan tetap fokus dalam membangun dan memajukan peradaban kemanusiaan bangsa itu.

Dengan demikian, nyatalah bahwa perpustakaan mampu membangun keberadaban manusia. Yang pada akhirnya, manusia yang membutuhkan perpustakaan akan menjadi manusia yang cerdas dengan budi bahasa yang halus. Begitu pentingnya hadirnya perpustakaan ini hingga tanggal 18 Oktober diperingati menjadi hari perpustakaan oleh sekolah-sekolah internasional. Selamat memeringati hari perpustakaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya bu Erwani salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih

16 Oct
Balas

Mantap bu.semoga sukses dan jadi pemenang lagi

12 Oct
Balas

Terima kasih, Bu.

12 Oct



search

New Post