E.M. Erwani Setya Purnami

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Refresing untuk Healing Wisata Rohani Menyejukkan Hati
Dok pribadi

Refresing untuk Healing Wisata Rohani Menyejukkan Hati

Akhir-akhir ini istilah healing sedang booming di masyarakat. Penulis tidak begitu paham mengapa istilah itu seolah menggeser istilah refresing. Padahal menurut penulis kegiatan yang disebut healing itu sama dengan refresing. Istilah healing berasal dari Bahasa Inggris yang memiliki arti ‘penyembuhan/pengobatan”. Sementara refresing juga berasal dari Bahasa Inggris yang diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti ‘menyegarkan’.

         Sejauh penulis amati  aktivitas yang ditunjukkan oleh pengguna istilah healing itu juga mengarah kepada penyegaran. Penyegaran setelah seminggu atau lebih melakukan kegiatan yang membuat badan dan pikiran penat. Bukan rahasia lagi ketika kegiatan sekolah dilakukan dari rumah, atau yang dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), menjadi tidak ada batas waktu antara bekerja dan istirahat. Kalau sekolah luring atau langsung, pulang sekolah jam 15.00 lalu bisa istirahat atau olah raga, baru malam belajar kembali  mungkin dua jam lalu istirahat. Demikian juga bila bekerja dilakukan secara luring, sehari 8 jam, maka jam 15.00 atau 16.00, atau 18.00 sudah di rumah dan bisa istirahat atau melakukan kegiatan lain yang berbeda. Mungkin berkegiatan sosial atau berkegiatan pelayanan gereja. Dengan melakukan kegiatan yang berbeda tentu saja sudah dapat mengurangi kepenatan dalam pekerjaan. Namun saat WFH, bisa sampai malam masih diminta untuk rapat atau menyelesaikan sesuatu. Bahkan terkadang dalam satu waktu harus menghadiri beberapa pertemuan melalui zoom meeting. Hal itu tentu sangat membuat penat dan beban mental.

       Dengan demikian masyarakat sekarang butuh kegiatan untuk melepas kepenatan tersebut. Melepas kepenatan untuk mendapatkan kesegaran baru inilah dalam bahasa yang kekinian disebut healing. Mungkin maknanya lebih berat dibandingkan refresing karena  berkaitan dengan  beban kepenatan yang akan direlease.

        Kegiatan healing yang bisa dilakukan oleh masyarakat berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan dari pelaku healing tersebut. Bagi yang suka olahraga cukup dengan jalan kaki atau bersepeda di sekitar pemukiman sudah cukup. Bagi yang memiliki hewan peliharaan, bisa berjalan-jalan dengan hewan peliharaannya tersebut, Atau mungkin bercocok tanam, memelihara ikan, menulis, dan sebagainya. Namun, banyak juga yang berpikir mesti pergi ke suatu tempat seperti, pantai, gunung, tempat wisata, atau tempat kuliner yang intagramable.

        Penulis sendiri tertarik untuk berwisata religi. Kebetulan sudah sekitar dua tahun tempat ziarah ditutup. Pembatasan kegiatan juga tidak mengizinkan masyarakat untuk pergi-pergi karena situasi pandemi yang cukup tinggi. Selain itu, kegiatan beribadah juga hanya dari rumah. Maka, begitu ada kelonggaran kegiatan yang penulis pikirkan ingin berziarah. Melambungkan pujian syukur atas penyertaan Tuhan yang luar biasa pada saat-saat yang begitu tidak menentu.

       Penulis sempat dua kali melakukan wisata religi. Pada awal Mei penulis berwisata religi ke Gua Maria Kanada Rangkas Bitung. Kami pergi ke situ beserta dengan beberapa keluarga di lingkunagn kami. Ada lima keluarga kecil yang gabung bersama. Dengan begitu kami bisa berdevosi dengan napak tilas jalan salib untuk merenungkan kembali kisah sengsara Yesus.

        

        Wisata religi yang kedua, penulis pergi ke  Gua Maria Sawer Rahmat Kuningan pada awal Juni. Sebenarnya tempat ini keinginan awal kami. Tempat ini memang lebih menantang. Kami harus melalui jalan yang cukup menanjak dan cukup panjang, Tidak ada jalan pintas untuk kendaraan sampai ke gua. Untungnya sekarang sudah dibangun tangga untuk mempermudah perjalanan. Walau harus melalui jalanan yang panjang dan menanjak namun tidak perlu khawatir karena sangat teduh.  Keadaan alam masih asri dengan pohon-pohon besar yang ada di sekitar. Aliran air yang ditemui di samping jalan yang dilintasi juga sangat menyegarkan.

          Gua Maria Sawer Rahmat berada di lereng Gunung Ciremai sebelah timur dengan ketinggian 700 mdpl. Tepatnya di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Maka tidak heran kalau udara di tempat itu sangat sejuk. Goa Maria ini resmi beroperasi pada tanggal 21 Juli 1990.

 

       Inilah refresing healing yang penulis pilih. Setelah berdoa dan mengeluarkan segala hal yang dirasa di dada dihadapan Sang Bunda, hati pun menjadi lega dan menimba kekuatan baru untuk melanjutkan kembali peziarahan di dunia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pantes jadi juarane bu.Salut

23 Jul
Balas



search

New Post