Emi Indra

Lahir di desa Soni 13 Juli 1972. Punya anak semata wayang. Mengajar di SMPN 1 Palu. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANAKKU PERMATAKU

ANAKKU PERMATAKU

ANAKKU PERMATAKU

Oleh: Emi Indra

Kehadiran seorang anak dalam keluarga adalah dambaan bagi setiap orang. Rumah yang tidak terdengar celoteh anak-anak terasa sunyi dan hampa. Anak adalah titipan Allah yang harus kita jaga, didik dan kita besarkan dengan penuh kasih sayang karena anak akan menjadi tanggung jawab kita di dunia dan akhirat.

 

Mengapa kita harus mendidik anak dengan penuh cinta? Sebuah pertanyaan yang perlu kita gali bersama agar kelak anak yang kita lahirkan dan besarkan akan menjadi anak yang juga mencintai kita sebagai orang tuanya. Anak yang telah dititipka Allah ke kita, kelak akan hidup mandiri dan lepas dari orang tuanya. Oleh karenanya, orang tua harus memberi bekal keimanan yang kuat dan aturan yang ketat untuk menjalani kehidupan. 

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah, yang artinya: “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.” Dari hadis ini memberi petunjuk kepada orang tua agar selalu mendampingi anak-anaknya dengan memuliakannya dan mengajari tata krama.  Dalam islam, mendidik anak dimulai sejak dari dalam kandungan. Ketika sang ibu mengandung, calon ayah harus sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan jiwa istri. Karena awal pembentukan diri seorang hamba bukan hanya ketika sudah di bumi saja, namun dimulai sejak di alam rahim. Jika sejak dari dalam kandungan, cabang bayi diperlaakukan dengan penuh cinta, maka kelak jiwanya pun akan penuh cinta. Ibarat bercocok tanam, bila kebaikan yang ditanam maka kebaikan pula yang akan dipetik.

Setelah anak lahir, ibulah sebagai madrasah pertama dalam mendidik anak. Ibu harus mampu memberikan pendidikan akhlak dengan cara memberi teladan, sedang bapak sebagai kepala keluarga menjadi kepala madrasah. Ayah dan ibu harus bisa seia sekata dalam membesarkan anak.

 

Masa anak 0-7 tahun merupakan dasar dalam mendidik. Jika diumpamakan pohon, maka masa ini merupakan akarnya. Bila sebuah pohon memiliki akar yang baik maka pohonnya akan menjulang tinggi ke atas langit dengan baik. Bahkan menghasilkan buah yang manis dan lezat.

 

Menurut kak Wawan Herman dalam bukunya Golden Parenting, 0-7 tahun adalah imprint period. Masa di mana tindakan orang tua adalah ribuan kata-kata. Mungkin anak tidak langsung melakukan, tapi akan terekam dan tertanam di hati atau di alam bawah sadar mereka. Kata bijak yang dikatakan oleh Abraham Lincoln pada tahun 1856, “Action speaks louder than thousand word.” Arti bebasnya adalah tindakan jauh lebih berdampak seribu kali lipat dari sekedar kata-kata.

 

Dalam tumbuh kembang anak, bukan nasehat bagai penceramaah kenamaan yang dibutuhkan, tapi yang dirinduan dan diperlukan anak adalah teladan yang terbaik dari kedua orang tuanya. Namun yang kita jumpai sekarang ini, kebanyakan orantua menjejali anaknya dengan seribu nasihat. Mulai dari bangun tidur sampai anak tidur lagi, penuh dengan nasihat. Pertanyaannya, apakah nasihat itu masuk ke hati? Sepertinya, masuk telinga kanan, keluar  telinga kiri. Tindakan orang tua, over dosis nasihat.

 

Menurut Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, bahwa menasihati anak perlu moment tertentu, yaitu misal saat dalam perjalanan, saat makan bersama, saat anak sedang sakit, dan saat anak menjelang tidur. Dalam kondisi ini, anak akan cepat mencerna apa yang disampaikan kepada mereka.

 

Para ahli menyebutkan bahwa menasihati anak saat akan tidur, merupakan waktu yang sangat bagus. Mengapa demikian? Karena gelombang otak anak berada pada posisi alpha yang berarti relaks, santai, tenang dan siap menerima input berupa ilmu atau nasihat. Apalagi bila anak diajak sikat gigi dan berwudhu terlebih dahulu sebelum tidur.

 

Salah satu yang dibutuhkan anak dalam kehidupannya adalah kehadiran kita. Bukan hanya materi yang mereka butuhkan tapi yang lebih terpenting adalah kebersamaan dengan mereka. Sesibuk apa pun pekerjaan kita sebagai orang tua, hendaknya meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak. Jangan karena alasan sibuk mengurangi kebersamaan dengan mereka. Umar bin Khatab pernah berkata, “Jangan bilang kau mencintai umat, sebelum orang terdekatmu merasakan kebaikan yang kamu miliki.”

 

Usia dini merupakan waktu yang sangat krusial untuk mendampingi menanamkan keimanan anak, membangkitkan kreatifitas, dan menumbuhkan empati terhadap sesama. Jangan membuang kesempatan emas ini dengan dalih “sibuk”. Mari kita luangkan waktu sejenak untuk bercerita, ngobrol, bermain atau menanyakan apa saja aktifitas mereka hari ini. Ingatlah, betapa pun kita hebat di luar sana, dikagumi, ditepuk tangani oleh orang-orang di luar rumah, itu tidak ada apa-apanya jika kita tidak hadir di hati orang rumah.

 

Anak-anak kita tidak hanya cukup dengan memberikan materi dengan memenuhi segala kebutuhannya, namun yang lebih penting adalah kasih sayang seutuhnya dari orang tua. Anak-anak lebih membutuhkan kehadiran orang tua daripada hadiah-hadiah yang diberikan. Karenanya, seorang anak membutuhkan cinta dari orangtuanya. Bagi anak, mengeja cinta bukan dari hadiah, tapi mengeja cinta dari seberapa besar berkualitas waktu yang kita luangkan dalam membersamainya. Kehadiran kita sebagai orang tua tetap yang paling penting bagi mereka. Cinta bagi anak adalah waktu.

 

Dalam membersamai tumbuh kembang anak kita, keteladanan merupakan kunci utama. Anak adalah pengcopy behaviour paling unggul, mereka sang peniru sifat dan tingkah laku paling unggul. Oleh karenanya, orang tua harus bisa memberi teladan terbaik yang dapat dicontoh oleh anak. Setiap tindak tutur orang tua mengandung pesan nonverbal yang berdampak bagi attitude buah hatinya.

 

Ada satu hal yang tak kalah penting dalam mendidik anak, yaitu selalu mesugesti dengan kat-kata sukses.  Anak yang selalu diberi kata-kata positif secara berulang-ulang maka akan tertanam di bawah otak sadarnya hal-hal yang baik, sebaliknya pun begitu. Perkataan orang tua hendaknya selalu mengandung makna dan menimbulkan rasa. Kata sang bijak “setiap kata mengandung makna, setiap makna mengandung rasa, setiap rasa mengandung prasangka dan prasangka adalah secepat-cepat doa.”

 

Semoga kita menjadi orang tua yang bisa mendampingi tumbuh kembanga anak-anak kita dengan kualitas waktu terbaik, teladan terbaik, dan kalimat-kalimat positif agar kelak anak-anak kita menjadi anak soleh dan solehah yang kuat imannya, cerdas intektualnya dan berakhlakul karimah.

 

Palu, 14 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, dapat wawasan baru saya. Terima kasihbu emi

14 Feb
Balas

Keren karyanya barokallah Bu Emi Indra

14 Feb
Balas

Terima kasih Pak Ahmad Syaihu. Salam Sehat selalu

14 Feb

Subhanallah, sangat menginspirasi Bu

14 Feb
Balas

Subhanallah, sangat menginspirasi Bu

14 Feb
Balas

Subhanallah, sangat menginspirasi Bu

14 Feb
Balas

Subhanallah, sangat menginspirasi Bu

14 Feb
Balas

Subhanallah, sangat menginspirasi Bu

14 Feb
Balas

Subhanallah, sangat menginspirasi Bu

14 Feb
Balas

Subhanallah, sangat menginspirasi Bu

14 Feb
Balas

Aamiin...., sukses selalu bu Emi

14 Feb
Balas

Aamiin. Makasih, Bunda Zuyyinah. Salam sehat selalu

14 Feb

Menginspirasi bunda. Luar biasa. Sudah follow balik bunda

14 Feb
Balas

Terima aksih, Pak Trianto

14 Feb

Pencerahan yang luar biasa...terima kasih Bunda...salam literasi

14 Feb
Balas

Sama-sama Bund. Terima kasih telah meluuangkan waktu berkunjung. Salam literasi

14 Feb

Sehat bahagia penuh berkah ibu beserta keluarga

14 Feb
Balas

Aamiin ya Rabb. Doa yang sama, Bund

14 Feb

Aamiin aamiin ya rabbal aalamiin.. Alhamdulillah, terima kasih atas ulasannya ya Bu.. Sangat menginspirasi dan bermanfaat. Salam kenal bu

16 Feb
Balas

Ulasan yang keren dan bijak bu

14 Feb
Balas

Ulasan yang penuh hikmah dan manfaat bunda salam sukses selalu ya

14 Feb
Balas

Terima kasih, Bund. Salam sehat. Izin saya follow

14 Feb

Mantap ulasannya Bunda Emi sangat bermanfaat, sukses selalu

14 Feb
Balas

Mantap ulasannya Bunda Emi sangat bermanfaat, sukses selalu

14 Feb
Balas

Amiinn...ulasan yg keren bunda. Sht sukses sllu

14 Feb
Balas

Keren sekali tayanyannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Emi

14 Feb
Balas

Ulasan yang keren dan bermanfaat....salam sehat dan sukses selalu Bun....

15 Feb
Balas

Ulasan yang sangat bermanfaat bunda Emi, Semoga sukses dan sehat selalu bersama keluarga tercinta bunda

14 Feb
Balas

Mantaf bundMenginspirasiBarokallohu

14 Feb
Balas

Mantaf bundMenginspirasiBarokallohu

14 Feb
Balas

Mantaf bundMenginspirasiBarokallohu

14 Feb
Balas



search

New Post