PERKENALAN SEDERHANA (1)

Oleh: Emi Indra

Kotaku dilanda kemarau tatkala jalan hidupku mulai bergerak maju. Aku yang selama ini bertahan untuk tidak membuka hati mengenal lebih dekat dengan lawan jenis. Namun pertahanan itu ambruk ketika seseorang yang tidak terlalu terkenal di kampus mencoba mendekatiku. Adalah matamu yang pertama kali berbicara, menembus pertahananku secara membabi buta. Perilakumu yang sopan membuat hatiku terbuka untuk menerimamu.

Pertemuan kita sangat sederhana. Bermula ketika kamu meminta teman sekelasmu, Randi untuk menyampaikan salam kepadaku. Awalnya, aku ragu untuk menerimanya. Tak kuberikan jawaban sebagai balasan salammu. Aku hanya tersenyum tipis saat Randi menyampaikannya. Aku memberi nilai 100 atas caramu mendekatiku. Kamu pulang kampung setelah meminta mencoblangimu sama Randi. Selama kamu pulkam, Randi terus menerus menagih jawaban dariku.

Aku mencarimu dalam diam. Ada rasa penasaran ingin melihatmu. Aku tidak terlalu mengenalmu karena kita tidak satu kelas. Aku ingin menanyamu jika kita bertemu “Apa yang membuatmu tergerak untuk menitip salam kepadaku?”

Bersambung***

Palu, 06 Februari 2022