Berangkat dari Why?
Oleh: Emi Indra
Pertama saya akan mulai dengan sebuah pertanyaan, "apa yang harus dilakukan untuk menggerakkan diri sendiri menuju sebuah perubahan kearah yang lebih baik? Jika kita menelaah pikiran Simon Sinek, seorang praktisi bisnis dan ilmu manusia, menjawab dalam bukunya yang berjudul "Start with Why."
Simon menjelaskan dengan memberikan penekanan bahwa, “untuk memengaruhi orang secara maksimal, mulailah dari why (kenapa).” Disadari atau tidak, banyak orang ketika melakukan sesuatu hanya fokus pada what (apa) dan how (bagaimana), bukan pada why (kenapa). Padahal, untuk mendapatkan hasil maksimal, faktor "why" menjadi penentu. Misalnya, katakanlah ada seorang teman yang berhasil menuntaskan menulis buku dan kemudian bukunya menjadi best seller dan memperoleh penghasilan besar dari penjual buku.
Biasanya, sebagai manusia normal, kita cenderung kepo dan bertanya, "Wih, gimana caranya? Kasih tahu dong cara apa saja? Mau tahu dong apa saja tips yang harus dilakukan?" Coba perhatikan ini baik-baik! Kebanyakan dari kita langsung mencari tahu how-nya (caranya) ketimbang why-nya (alasannya) dibalik prosesnya. Dalam kaitannya dengan menulis, saya sadar betul akan hal tersebut.
Oleh karena itu, dalam program penulisan yang bisa saya adakan, komposisinya 70% membangun kesadaran menulis dan kebiasaan, sisanya 30% skill menulis. Coba rubah cara berpikirnya dengan cara bertanya, "Mengapa dia bisa seperti itu?" "Kenapa dia melakukan itu?" Kenapa dia melakukannya hal se-gila itu?" "Kenapa dia kok bisa konsisten dan seistiqomah itu?"
Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Selalu berpikir: "kenapa", start with why. Sekarang, mari kita bicara soal nulis buku. Ingat ya, only why, why, and why. Coba pikirkan, apakah Anda sudah memiliki jawaban yang kuat atas pertanyaan berikut ini:
1. Kenapa Anda memutuskan menulis buku?
2. Kenapa Anda memilih tema itu?
3. Kenapa Anda harus menulis setiap hari?
4. Kenapa Anda tidak malu menuangkan gagasan dalam tulisan?
5. Kenapa Anda tidak takut dikritik dan ditolak orang?
6. Kenapa Anda tidak peduli dengan cibiran orang?
7. Kenapa Anda ngotot ingin menulis buku?
8. Kenapa Anda istiqomah melakukannya?
Lalu jawablah itu dalam diri Anda sendiri?
Sekarang timbul pertanyaaan, “kenapa orang hidupnya gitu-gitu aja, tidak ada perubahan? Karena bisa jadi why-nya untuk hidup maju nggak jelas dan dia punya why yang lain untuk bertahan dalam hidupnya.
Sekarang bagaimana dengan why Anda? Jika keinginan berkarya dan nulis buku hanya sebatas dilamunan, keinginan saja, cari tips, strategi-sana sini, tapi lupa bertanya why-nya. Maka tidak akan memberikan pengaruh besar untuk membuat kita mau menulis. Makin banyak tahu tips menulis, makin sering belajar kadang malah bikin bingung sendiri. Cara ini kok sulit, tips ini kok susah yah. Saya malas, saya kok malas. Coba deh mau cari dan belajar di tempat lain. cari terus tips. Tapi tetap tidak bisa menyelesaikan satu buku pun. Nulis makin males. Gampang ngantuk, dan rapuh, mudah putus asa.
Jika begitu, pasti kita tidak punya why yang kuat yang menjadi alasan untuk terus berjuang dan bertahan menulis. Jika why kita tidak jelas sudah pasti hasilnya hanya cukup sampai keinginan dan lamunan saja. Kalau why-nya sudah jelas dan kuat, solusi akan hadir dengan sendirinya. Jalannya akan terbuka. Energi menulis tiba-tiba meletup kuat. Anda tidak akan kehabisan ide. Kenapa banyak orang tiba- tiba berhenti menulis di tengah jalan? Karena why-nya tidak jelas.
Kenapa banyak orang menyerah dan putus asa hanya karena naskahnya dianggap tidak layak, dikritik netizen dan langsung minder, itu juga karena why-nya nggak jelas.
Seberapa besar Why yang kita miliki?
Palu, 30 Maret 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren tulisannya sahabat. Why, ini ok sekali. Terima kasih pencerahannya ya Bunda Emi. Salam literasi