DARI PTMT KE PTM 100
Dari PTMT ke PTM 100%
Oleh: Emi Indra
Pandemi Covid_19 telah mengubah semua tatanan kehidupan tak terkecuali bidang pendidikan. Hampir dua tahun lamanya, ruang-ruang kelas tak bertuan. Tidak terdengar suara teriakan, candaan, dan emosi titip-tipis dari kelas maupun halaman sekolah. Bahkan beberapa sekolah, rumput tumbuh semakin subur, melebihi suburnya bunga yang tidak terawat.
Sejak Oktober 2021, suasana sekolah kembali riuh. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) secara serentak dilaksanakan di Kota Palu. Tekhnik pelaksanaaannya diserahkan ke sekolah masing-masing. Ada yang menjadwalkan siswanya masuk sekolah hanya 3 hari dalam seminggu, ada pula yang masuk selama seminggu berturut-turut.
SMPN 1 Palu, membagi siswanya setiap kelas dalam 2 kelompok, kelompok A dan B. Setiap kelompok, masuk sekolah selama seminggu. Lalu bagaimana dengan yang gilirannya tidak masuk sekolah? Dari hasil keputusan rapat dewan guru, mereka tetap terlayani dengan cara pembelajaran daring. Guru di kelas, disamping mengajar secara langsung juga melaksanakan zoom meeting bagi siswa yang belajar di rumah.
Dalam pelaksanaanya masih terdapat kendala, terutama kesiapan jaringan. Tidak semua kelas bisa menyiapkan fasilitas zoom meeting. Menanggapi hal tersebut, wali-wali kelas bekerjasama dengan Molibu kelas. Dengan adanya kerjasama (pelibatan orang tua), hampir semua kelas berlangganan zoom berbayar dengan kapasitas 100 orang. Bahkan beberapa kelas, Molibu kelas menyiapkan wifi.
Lalu setelah tersedia zoom meeting, apakah pembelajaran sudah efektif? Menurut pengamatan dan pengalaman saya selama mengajar, pembelajaran masih tetap tidak terlaksana sesuai apa yang diharapkan. Masih banyak siswa (yang jadwalnya belajar dari rumah) tidak bergabung di zoom ketika pembelajaran. Sehingga guru kembali menjelaskan materi yang sudah diajarkan. Meskipun ada kelelahan, namun kami guru tetap bersemangat dalam mendidik anak bangsa.
Mulai tanggal 31 Januari 2022, pembelajaran tatap muka 100% telah dilaksanakan di SMPN 1 Palu, meskipun masih dilaksanakan di kelas IX. Dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, siswa dan guru kembali berinteraksi secara langsung. Ada keharuan dan kegembiraan yang mendalam terpancar dari raut muka siswa, terlebih guru. Ruang kelas kembali tersenyum setelah beberapa purnama tidak ditempati.
Bunga-bunga kembali bermekaran karena disapa. Lorong-lorong tersenyum menyaksikan siswa berlarian. Halaman sekolah bersorak ria karena ditempati kembali berolahraga, meskipun masih ada raut sedih terpancar di wajahnya karena belum di tempati berzikir memuji Sangmaha Pemberi Hidup.
Semoga dengan dimulainya PTMT 100% di kelas IX, juga bisa menyusul kelas VII dan VIII sehingga learning loss akibat pandemi segera teratasi. Dan semoga Varian baru “Omicron” tidak masuk di sekolah-sekolah.
Palu, 03 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya...salam literasi
Mantap ulasannya...salam literasi
Keren ulasannya.
Terima kasih, Mas Yudi
tetap semngat mnjalaninya, jga kesehatan...
Siap, Pak. Terima kasih. Salam literasi
Semangat, ulasan yang bagus. Semoga selalu sehat dan sukses.
Terima kasih, Bund. Salam literasi