Emi Indra

Lahir di desa Soni 13 Juli 1972. Punya anak semata wayang. Mengajar di SMPN 1 Palu. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gadis Kecil dari Kuburan

Gadis Kecil dari Kuburan

Oleh: Emi Indra

GADIS kecil itu duduk sendiri di pojokan jalan, menjuntai kaki di atas trotoar, dan badannya yang mungil itu nampak menggigil. Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya, hanya anak pengemis, mungkin. Atau hanya seorang anak yang kebetulan kesasar dan kehilangan orangtuanya. Bisa saja itu terjadi. Tapi, yang pasti, tidak ada yang peduli dan merasa ingin tahu siapa gadis kecil itu, termasuk aku. Aku hanya mengamati gadis kecil itu sepanjang malam. Hanya bergeming, tidak melakukan apa-apa. Hanya mengamati. Sudah.

Secangkir kopi dan sepiring stick pisang telah habis kulahap, namun gadis kecil itu belum juga beranjak. Waktu telah menunjukkan pukul 23.30, jalanan mulai lengang. Tampak mobil dan sepeda motor tinggal satu-satu yang melintas di jalanan. Tiba-tiba teringat istriku di rumah, tak ada siapa-siapa yang menemaninya. Hari-harinya hanya dihabiskan dengan mengurusi aku dan rumah.

Beberapa hari yang lalu, aku mengusulkan untuk pergi ke panti asuhan meminta anak untuk dijadikan anak angkat. Istriku menyetujui. Namun beberapa panti asuhan yang kami datangi, semuanya belum punya stok. Naluri kebapaanku keluar. Rasa Iba bergejolak, otak kemudian memberiku sinyal agar mendatangi gadis kecil yang masih duduk sendirian.

Perlahan aku mendekat. Aku sangat berhati-hati agar si gadis kecil tak mengiraku penjahat yang akan menculiknya.

“Selamat malam adik kecil. Kamu sendirian, ya?” tanyaku perlahan sambil duduk disampingnnya. Temaram lampu yang menerangi trotoar membuat wajah mungil ini nampak kemerahan.

“E … Ma … Malam, Om,” jawabnya dengan sedikit kaget.

“Boleh aku duduk di sini?” tanyaku.

“Silahkan, Om.”

Kuletakkan sebuah roti dan sebotol air mineral di dekatnya. Aku mempersilahkan ke gadis manis di sampingku. Ia ragu-ragu untuk mengambil, tapi aku membujuknya agar mau mengambil dan memakannya. Sambil Ia makan roti, aku mencoba mengajaknya berbicara.

***Bersambung

Palu, 13 April 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post