INGIN BAHAGIA?
“Bahagia tidak sebatas pada yang tampak di mata, namun kebahagiaan
ada di dalam hati. Bersyukurlah, maka bahagia akan selalu bersamamu”
Banyak yang menganggap bahwa bahagia itu jika kita memiliki segalanya. Kekayaan, pangkat, ketampanan, dan berbagai pernak-pernik materi. Sehingga ketika melihat orang lain yang lebih darinya menganggap orang itu pasti bahagia. Sedang dirinya orang yang paling menderita di kolong langit.
Orang miskin melihat orang kaya, hidupnya paling enak. Tidur di kasur empuk. Bepergian dengan mobil mewah, tidak berpanas-panasan jika musim panas dan tidak kehujana jika musim hujan. Mau makan tinggal pesan. Mau pakaian bagus tinggal beli.
Sebaliknya, orang kaya pun memandang orang miskin itu hidupnya sangat bahagia. Ia dapat tertawa lepas tanpa harus mumet berpikir. Bisa tidur nyenyak meski dengan alas tikar. Mereka makan dengan lahap walaupun dengan lauk seadanya. Sedang aku dianggap orang kaya, tidur di atas kasur empuk tapi susah tidur. Bisa beli makanan yang lezat, tapi tidak bisa dimakan karena penyakit.
Seperti itulah hidup. Tak harus kaya lalu kita bahagia, tapi bahagialah maka disitulah lekat kekayaan. Janganlah selalu menganggap kita yang paling menderita.Tengoklah ke bawah untuk semua urusan dunia dan tengoklah ke atas untuk urusan akhirat.
Agar hidup kita selalu bahagia, maka renungkanlah bahwa semua pemberian Allah itu adalah karunia terbaik buat kita. Hidup ini adalah skenario panjang yang dipenuhi kejutan dan misteri. Terkadang sesuatu yang menurut kita itu baik, tapi di mata Allah belum tentu baik. Pun sebaliknya, bagi kita itu baik, belum tentu baik di mata Allah.
Pengetahuan Allah Maha Luas. Pengetahuan manusia sangat terbatas. Allah Maha Tahu, sedang manusia sok tahu. Allah paling mengetahui apa yang kita butuhkan. Sedang kita hanya tahu apa yang kita inginkan. Padahal belum tentu apa yang kita inginkan, itu yang kita butuhkan.
Kebahagiaan akan selalu hadir pada kita tatkala menyakini bahwa apa yang diberikan oleh Allah adalah karunia yang terbaik. Ketika Allah memberi kita masalah, “Ah, inilah saatnya Allah akan menaikkan derajat kita. Ketika kita diberi sakit, inilah saatnya Allah beri kesempatan beristirahat. Ketika diberi rezeki pas-pasan, Mungkin jika Allah memberiku rezeki berlimpah, aku belum siap. Begitu seterusnya sehingga hati ini selalu lapang.
Jadi, setting fikiran kita, bahwa apa yang diberikan oleh Allah, itulah karunia terindah. Bukan menurut selera kita tapi menurut ketetapan Allah.
Palu, 11 Januari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bersyukurlah, maka bahagia akan selalu bersamamu. Terima kasih
Salam literasi pak. Terima kasih telah berkenan membaca tulisan saya
Senantiasa bersyukur maka bahagia akan menyertai.Amalkan 3S ( Sujud ,Syukur ,Sedekah ) insya Allah akan Bahagia dunia akhirat.
Benar sekali dek. Salam literasi. Bahagia selalu
Benar sekali dek. Salam literasi. Bahagia selalu
Benar sekali dek. Salam literasi. Bahagia selalu
Benar sekali dek. Salam literasi. Bahagia selalu