Oleh: Emi Indra

“Jagalah lima hal sebelum lima hal. Mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu luangmu sebelum datang masa sempitmu, kayamu sebelum miskinmu, hidupmu sebelum matimu.” (Hadis)

Dalam Islam diajarkan untuk mempergunakan lima hal sebelum lima hal. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan Allah. Salah satunya adalah tentang sehat. Allah menganjurkan agar kita selalu menjaga nikmat sehat, baik sehat jasmani maupun sehat rohani.

Sehat merupakan salah satu nikmat dari Allah SWT yang patut disyukuri. Terkadang, nikmat sehat terasa ketika Allah menguji kita dengan rasa sakit. Satu nikmat saja yang Allah cabut, betapa tak kuasanya kita tanpa pertolongan Allah. Oleh karenanya, ketika sakit basahilah bibir kita dengan beristigfar dan berzikir. Moga-moga dengan cobaan sakit yang menimpa kita, membuat diri ini lebih dekat kepada Sangpemberi sehat.

Semua orang dalam hidupnya ingin sehat karena dengan sehat kita bisa beraktivitas apa saja. Untuk menjaga agar tetap sehat jasmani, maka kita harus melakukan pola hidup sehat. Misal makan makanan bergizi, berolahraga, dan istirahat yang cukup.

Kesehatan rohani tak kalah pentingnya untuk dijaga. Hati yang sehat, akan terpancar pada prilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Hati yang sakit lebih berbahaya dari pada badan. Jika badan yang sakit, kita bisa segera ke dokter, namun bila hati yang sakit, dokter tidak mampu mengobatinya. Diri kita sendirilah yang bisa mengobatinya.

Menjaga kesehatan rohani harus rutin, layaknya menjaga kesehatan badan. Salah satu cara merawat rohani yaitu memberi makan. Makanan rohani harus rutin agar tidak kering. Seperti membaca Al-Qur’an dan mengkuti majelis taklim. Bacaan Al-Qur’an yang kita lakukan secara rutin dan istikamah dapat membuat hati lembut, jauh dari buruk sangka, iri hati dan selalu berfikir positif.

Hati yang sakit dapat mempengaruhi fisik. Orang yang iri hati misalnya, dapat menyebabkan darah tinggi, susah tidur, pemarah, dan dengki. Benarlah kata Imam Al-Gazali, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika daging itu baik maka baiklah semuanya, jika daging itu buruk maka buruklah semuanya. Daging itu adalah hati.

Semoga Allah menganugerahi kita Qalbun salim, hati yang sehat, bersih, dan selamat.

T365H75

Palu, 16 Maret 2022