Emi Indra

Lahir di desa Soni 13 Juli 1972. Punya anak semata wayang. Mengajar di SMPN 1 Palu. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menulis Dari Nol Hingga Menghasilkan Karya

Menulis Dari Nol Hingga Menghasilkan Karya

Menulis Dari Nol Hingga Meghasilkan Karya

Oleh: Emi Indra

Menulis bukanlah bakat, tapi menulisan merupakan keterampilan. Oleh karena keterampilan maka menulis bisa diasah. Artinya, seseorang yang tidak punya bakat dalam hal menulis, bisa menjadi seorang penulis best seller jika ia selalu mengasah kemampuan menulisnya. Ketekunan, keistikamahan sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang penulis.

Berikut enam ( 6 ) poin tips yang diberikan oleh Wahyu Agung Erlangga, seorang penulis muda yang memulai menulis novel dengan judul “Secercah Harapan di Langit Senja” bagi penulis pemula yang akan menghasilkan karya yaitu :

Pertama: Banyak Membaca. Kok harus membaca jika ingin menjadi penulis? Untuk menjadi seorang penulis maka membaca merupakan amunisi terbaik. Seperti ketika akan berperang, seorang serdadu harus menyiapkan amunisi untuk menghadapi peperangan. Nah, seperti itu pula dengan menulis, membaca buku apa saja, baik fiksi maupun non fiksi.

Dengan membaca buku non fiksi maka kita akan mendapatkan struktur kata yang baku dan jelas serta akan menambah pengetahuan. Ketika membaca buku fiksi maka kita mendapatkan imajinasi, nama tokoh, alur, diksi, penggunaan tanda baca yang benar. Apapun yang kita baca dari dua jenis buku tersebut akan kita dapati kosa kata yang banyak. Nah tanpa kita sadari, kosa kata tersebut akan terekam baik dalam memori kita. Saat akan menulis maka kosa kata itu bisa ddituangkan dalam tulisan kita. Mustahil seseorang bisa menjadi penulis jika malas membaca.

Kedua : Menulis. Ketika sudah banyak membaca buku maka selanjutnya tulislah apa yang difikirkaan, tulis apa yang ingin kita tuliskan, biarkan mengalir deras begitu saja melalui tinta yang kita goreskan tanpa harus diedit atau dikurasi terlebih dahulu. Jadi membaca dan menulis adalah dua ( 2 ) hal di dalam literasi yang tidak mungkin bisa dipisahkan.

Banyak membaca tanpa dituliskan maka apa yang didapatkan akan menguap atau hilang begitu saja, menulis saja tanpa membaca maka akan menghasilakn tulisan yang tidak renyah bahkan akan menjadikan kita tidak menahu materi atau topik apa yang akan kita tulis.

Pada tahap menulis, tugas kita adalah menuliskan apa yang ada dalam fikiran kita tanpa memilirkan apakah tulisan kita jelek, kalimatnya tidak nyambung, tanda baca tidak sesuai pokoknya ditulis saja, nanti setelah tulisan selesai baru kemudian kita kurasi. Ahmad Rifai Rif’an pernah menyampaikan pada workshop kepenulisan kepada peserta bahwa jika menulis “Labrak Wae.”

Setelah ide habis kita tuliskan barulah diedit sesuai PUEBI dan KBBI dan lakukanlah pengembangan cerita jika tulisan kita masih sedikit atau mengurangi beberapa kata atau paragrap jika terlalu panjang. Agar bisa memiliki tulisan yang enak dibaca maka selalulah melatih untuk menulis setiap hari. Mungkin awal menulis, tulisan kita masih kasar tapi karena setiap hari kita latihan / asah maka tulisan kita pasti akan menjadi halus.

Ketiga : Siapkan Mental Ketika Dikurasi. Satu hal yang menguras tenaga setelah menulis adalah kurasi. Mintalah orang lain untuk mengurasi tulisan kita setelah kita melakukan self editing. Nah saat dikurasi oleh orang lain, maka siapkan mental dan ciptakan fikiran yang baik ketika dikurasi. Terima kritikan dan masukan dari orang lain, jangan langsung down saat mendapatkan kritikan. Dengan kritikan, maka akan memberikan pengaruh besar dalam perkembangan tulisan kita kearah yang lebih baik.

Keempat : Lakukan Pemantapan Naskah. Setelah mendapatkan kurasi dari orang lain maka selanjutnya kita melakukan pemantapan naskah. Pada tahap ini, kita catat kurasi lalu diperbaiki, cek kembali, baca ulang, ada ngak typo, kesalahan peletakan tanda baca, dan apakah sudah sesuai dengan KBBI dan PUEBI.

Kelima : Ajukan Ke Penerbit. Agar tulisan kita bisa dinikmati oleh orang lain maka langkah selanjutnya adalah mengajukan ke penerbit. Untuk pererbitan buku, kita bisa memilih beberapa penerbit yaitu Penerbit Mayor, semi Mayor, dan Indie.

Keenam : Meluruskan Niat. Saat kita menulis, niatkan untuk berbagi dengan sesama, maka yang kita tulis adalah yang baik-baik saja dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Semoga apa yang kita tuliskan bisa membuat orang lain terinspirasi untuk berbuat baik dan berbenah.

Semoga kita bisa melahirkan banyak karya dengan memulai dari menulis, mem-posting, menulis dan mem-posting

Tagur 365#H-57

Palu, 26 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih tipnya, sangat bermanfaat. Salam kenal. Salam literasi

26 Feb
Balas

Ulasan keren, semoga selalu sehat dan sukses.

26 Feb
Balas

Tips keren, terima kasih sy praktikkan .

27 Feb
Balas



search

New Post