Senja dan Kopi
Senja dan Kopi
Pada segelas jus alpukat
Kutanya ke mana hilang yang melekat
Di senja tersulam kelam
Benang rapuh itu berwarna sendu
Sendu pun tak peduli pada firman dan sabda
inilah malam dengan aroma tanah beradu meramu perasaan
Perasaan beraroma Cappucino
Tertinggal di sudut kursi
Tempat kau bersandar menunggu hujan
Hujan adalah tetes haru langit
yang dirindukan kulit berkerak bumi
diiringi alunan gemuruh sehimpun awan
disyukuri oleh segenap penghuni kolam
Kolam penuh oleh ketidakwarasan
yang mengalir di darah perindu
terjebak dalam tubuh biru
Tak bernapas
Tapi masih bernyawa.
Bernyawa untuk rindu
Rindu yang masih berpacu
Di kala dia hadir
Di titik nadir
Serupa takdir
Takdir yang membawaku
Untuk dia yang ku cari
Jauh kaki melangkah
Akhirnya kembali untuk sidia yang menanti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar