TERBEBAS DARI MAUT
TERBEBAS DARI MAUT
Oleh: Emi Indra
“Kehati-hatian dapat membebaskan diri dari terjun bebas (remedi)”
Gurusianer (penulis di blog Gurusiana) pasti tahu apa arti terjun bebas atau remedi. Sebuah momok yang sangat ditakutkan para penulis di blog Gurusiana. Bagaimana tidak? Niat yang menggebu-gebu untuk bisa menulis tanpa jeda, bisa luntur akibat alpa memposting tulisan di blog Gurusiana.
Kejadian semalam, banyak Gurusianer yang getar-getir akibat tidak bisa memposting tulisan, termasuk saya. Kebiasaan saya, selalu memposting di pagi hari bakda salat subuh. Entah mengapa, kemarin saya tidak melakukannya. Saya agak tergesa-gesa mempersiapkan diri ke sekolah sehingga tidak memposting tulisan. Di benak saya, “ah ... waktunya masih panjang, malam masih bisa.”
Perkiraan meleset. Tulisan yang akan diposting sudah siap, tapi server Gurusiana maintenance. Sejak sore hari saya mau memposting tulisan, tiba-tiba ada permohonan maaf dari server. Ya, saya maafkanlah. Kan, dalam agama diajarkan, jika ada yang meminta maaf, segeralah maafkan. Karena saya sudah maafkan, maka laptop saya tutup dulu. Saya tinggalkan. Sore itu, saya ke rumah adik, mana tahu pulang, server sudah sembuh.
Bakda magrib, segera saya buka laptop untuk mengirim tulisan. Lagi-lagi server meminta maaf, ya ... saya maafkan lagi. Agar waktu saya tidak lewat begitu saja, maka saya ambil buku yang belum terjamah sejak saya beli. Setiap satu chapter selesai saya membaca, saya beralih lagi ke laptop mengecek blog kebanggaan para gurusianer. Belum ada perubahan, masih saja permohonan maaf yang muncul
Waktu berjalan terasa sangat cepat. Kutengok grup WhatsApp MediaGuru yang saya ikuti. Ada lima (5) grup, tapi tidak ada mempermasalahkan. Dibenakku, berarti cuma saya yang bermaalah. Jangan-jangan jaringan ya? Gumamku. Saya memberanikan diri bertanya di grup sagusabu, alhamdulillah direspon anggota grup. Ternyata beberapa teman juga mengalami.
Jam cenderela semakin dekat. Jantung saya juga berdetak kencang, sekencang kala dikejar hantu, apalagi memang pas malam jumat. Yang menurut dongeng di kampung sewaktu saya kecil, malam jumat para hantu akan berkeliaran. Di grup MGI 8 ternyata ramai membicarakan server yang selalu meminta maaf. Menjelang jam cenderela, Mbak Yosi memberi trik di grup MGI 8. Belia berhasil mengirim tulisan dengan cara masuk melalui membaca tulisan teman di blog lalu masuk ke blog pribadinya.
Saya mencoba seperti saran Mbak Yosi. Pertama gagal. Kedua gagal. Saya tidak berputus asa, dengan diiringi salawat, saya mencoba terus meskipun detak jantung juga semakin kencang. Alhamdulillah, setelah ikhtiar maksimal, akhirnya tulisan saya terkirim. Kalimat “sukses” dari server membuat detak jantung saya normal kembali. Untuk meyakinkan diri, apakah tulisan saya benar-benar sudah sukses, saya buka kembali, tapi tidak bisa lagi terbaca. “Ya, sudahlah, yang penting sudah terkirim,” gumamku dalam hati.
Kebahagiaan saya kirim ke grup dengan maksud agar teman-teman yang lain juga bisa melakukan trip dari Mbak Yosi. Ternyata, masih banyak teman yang belum berhasil mengirim tulisannya. Saya hanya berdoa, semoga teman-teman diberi kemudahan.
Dari kejadian semalam, saya berikrar untuk tidak menunda-nunda waktu. Agar terhindar dari rasa getar-getir, panas dingin, dan jantung yang berdetak kencang. Sehat selalu ya server agar para gurusianer bisa tidur dengan nyenyak.
TAGUR_41
Palu, 11 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar