Emilia Trias Ananda

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”(Imam Al-Ghazali) Emilia Trias Ananda, lahir di Kota Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
DANDELION
source : cantbeatemiatem.com

DANDELION

#tantangan gurusiana hari ke-89

DANDELION

oleh : EMILIA TRIAS ANANDA

Salah satu pelajaran favorit saya di bangku kuliah adalah mata kuliah Introduction to literature yang membahas puisi dan prosa Inggris. Saya masih ingat puisi yang menawan hati tentang bunga Dandelion yang diajarkan dosen saya yang baik hatinya Bu Susi. Dari beliau saya menjadi suka puisi-puisi dalam kesusateraan Inggris. Salah satu puisi yang saya suka karya Helen Barron Bostwick yakni Little Dandelion.

Happy little Dandelion Lights up the meads, Swings on her slender foot, Telleth her beads, Lists to the robin's note Poured from above; Wise little Dandelion Asks not for love.

Berbicara tentang bunga Dandelion atau Randa tapak pasti kita teringat bunga-bunga kecil yang terbang ditiup angin. Walau bunga ini berasal dari Eropa dan Asia, tetapi saat ini sudah menyebar ke segala tempat. Bunga dari tumbuhan ini menjadi semacam jam hayati yang secara teratur melepaskan banyak bijinya. Biji-biji ini sesungguhnya adalah buahnya.

Bunga ini merupakan sejenis perdu yang biasa tumbuh liar di halaman rumah, pinggir jalan, kebun, ladang, bahkan disela-sela bebatuan. Dandelion adalah salah satu bunga yang identik dengan kesederhanaan tanpa semerbak wangi. Namun, tidak berarti bunga ini tak memiliki makna. Dalam kesederhaannya bunga ini ternyata mengandung makna yang menyentuh perasaan.

Orang-orang Barat mempunyai kebiasaan meniup bunga Dandelion kering sambil make a wish mengucapkan harapan-harapan mereka. Seiring terbangnya bunga Dandelion ini mungkin mereka berharap ada asa yang akan tersampaikan.

Kalau dipikir-pikir bunga-bunga kering ini bisa menjadi perlambang kebebasan dan harapan dalam mencapai cita. Dandelion kecil mampu terbang ke angkasa berbekal harapan dan keberanian. Salah satu sifat bunga ini adalah dikenal sebagai bunga yang rapuh dan mudah terombang-ambing. Namun dia bisa menjaga keutuhannya walau terbawa angin. Bunga Dandelion tetap mampu mengikuti arah angin dan memberi keindahan kepada siapa saja yang melihatnya.

Bunga Dandelion tidak pernah menyalahkan angin yang membawanya ke tempat-tempat ekstrim untuk sebuah kehidupan. Seperti itu juga kehidupan ini, kita harus tetap semangat dan tidak boleh berputus asa. Selalu berbaik sangka kepada Sang Pencipta. "Fallin leaves, doesn't hate the wind." Bukankah daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Salam !

Payakumbuh, sore di Kamis 10 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus Bu Ulasannya tentang Bungan dandelion. Sukses selalu

11 Sep
Balas

Terima kasih Bu. Salam.

11 Sep

Mantap, saya dulu juga mempelajari poem: Little Dandelion. Salam sukses

10 Sep
Balas

Iya Bu. Jadi kangen kuliah lagi. Hehehe. Salam sukses juga Bu.

11 Sep



search

New Post