ONDE-ONDE PANGIDAMAN
#tantangan gurusiana hari ke-39
ONDE-ONDE PANGIDAMAN
Oleh : Emilia Trias Ananda
Bagi kami di ranah Minang kue klepon jajanan tradisional yang lagi viral itu akrab dipanggil onde-onde. Bukan onde mande tusdei. Makanan unik ini disajikan dalam bentuk bulat, berwarna hijau, kenyal, ditaburi kelapa, dan di dalamnya ada gula merah cair atau saka. Jajanan pasar onde-onde ini sangat mudah ditemui di kota kelahiran saya Payakumbuh selain harganya murah, onde-onde bisa mengganjal rasa lapar.
Onde – onde dijadikan makanan utama yang harus tersedia apabila ada kegiatan adat di Sumatera Barat seperti saat kegiatan Manjalang Mintuo atau acara syukuran. Sekarang yang jadi pertanyaan mengapa Onde – onde diberi nama Onde -onde?
Menurut cerita orang-orang tua dahulu konon kabarnya ada orang yang sedang makan makanan ini , kemudian tanpa disadarinya saat memakannya terpencet saka atau gula merah cair yang ada di dalam onde onde tersebut sehingga mengenai baju sipemakan dan mengotori bajunya. Reflek dia berteriak dan mengeluarkan kata, ” Onde kanai baju ambo dek saka (ha, baju saya kena gula aren ).” Sejak peristiwa ini maka Onde-onde diberi nama Onde-onde. Wallahu A’lam.
Untuk membuat onde-onde dengan cita rasa tinggi, kita hanya perlu mempersiapkan sejumlah bahan dasar. Bahan dasar yang dimaksud seperti tepung ketan, pewarna hijau dari daun pandan, parutan kelapa, kapur sirih, gula pasir, garam dan gula merah. Lalu dibentuk bulat seukuran bola pingpong yang tengahnya diberi gula aren. Kemudian direbus sampai mengapung dan tiriskan. Baru diberi parutan kelapa.
Tekstur onde-onde di Minangkabau ini sedikit kenyal dan lembut, pokoknya bisa membuat kita ketagihan. Sebenarnya Onde-onde khas Minangkabau ini sama seperti klepon di Jawa, namun bentuk dan tekstur onde-onde Padang atau Minangkabau saya rasa paling lembut dan empuk. Onde- onde ini banyak dijual masyarakat Sumatera Barat terutama pada bulan suci Ramadhan di pasa pabukoan.
Kalau makan onde-onde ini saya teringat cerita almarhum ayah saya. Beliau sering mengulang cerita ini ketika kami menunggu detik-detik berbuka puasa. Kata beliau kaum penjajah heran dan penasaran bagaimana cara memasukkan gula aren cair ini ke dalam onde-onde. Saya yang waktu itu belum tahu juga cara membuat onde-onde turut heran. “ Kalau mau tahu silahkan belajar buat onde-onde pada ibumu,” begitu ayah menjawab kala itu.
Ramadhan di tahun 2017 yang lalu, saya mengalami yang namanya ngidam. Pengidaman saya waktu itu ya onde-onde ini. Biasanya saya paling rajin membuat penganan ini. Tapi sore itu saya ingin sekali membeli onde-onde untuk berbuka puasa. Sudah berkeliling mencari onde-onde ternyata tidak bertemu satupun orang yang menjualnya. Hati saya sedih campur kesal. Kok bisa hari ini tak seorangpun menjual onde-onde. Kata orang kalau tak dapat pengidaman nanti lahiran anak bayinya suka keluar ludah. Hehehe ternyata ini mitos besar. Alhamdulillah putri kecil saya tidak seperti itu.
Sekarang saya sudah jarang buat onde-onde. Gara-gara onde-onde lagi viral saya tertantang untuk menyuguhkannya kembali untuk keluarga tercinta. Tapi sayang saya kebanyakan PBM daring sehingga onde-onde baru sekadar wacana entah kapan terealisasi. Hmmm…..
Payakumbuh, sore di 22 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Buk. Takona onde-onde di pajak Gope, hahaha
Btw, lai ado juo Gope jua onde-onde ko kini Pak Guru?
Siip, Bu. Di tempat saya namanya klepon.
Iya bu di Padang namanya Onde-onde tanpa Onde Mande tuesde hehehe.
baru tahu onde-onde=klepon.. Kalau beneran buat kirim-kirim ya Bunda
Kali ini kirim gambar saja dulu ya bu. Kalau ibu singgah ke Payakumbuh nanti kita makan onde-onde bareng. Hehehe