Maafkan Bapak, Nak!
Kanker paru yang menyerangnya dalam diam tak pernah disadari. Proses pengobatan juga terlambat sekali. Kanker paru sudah sampai stadium empat. Nyaris taka da harapan. Selama ini lelaki itu hanya mengeluhkan perutnya yang sering sakit. Semua hanya menganggap mag biasa. Pesannya sama, makan yang teratur. Dikurangi rokoknya. Dia pun diberi obat mag cair, karena selalu enggan diajak ke dokter.
Kakak dan adik itu mendorong motornya kuat-kuat agar keluar dari lumpur. Celana panjang mereka nampak berlumuran lumpur hitam dan kotor. Peluh keringat Nampak membasahi pakaian. Keduanya tampak bersyukur ketika menemukan saluran air cukup bersih di tempat yang cukup ramai orang. Bergantian membersihkan kaki, sepatu, dan celana, sementara satunya menunggu dekat sepeda motor tua yang sudah terkunci.
Mereka melepas jaket melanjutkan perjalanan. Baju dan celana keduanya kering diterpa angin dalam enam puluh kilo meteran perjalanan pergi menuju Bapaknya. Beberapa kali ibunya menelpon, tapi tak terdengar, kalah oleh suara angin dan sepeda motor yang mengebut di atas kecepatan normal. Ya, Bapak sudah di masjid untuk disholatkan. Budenya meminta agar dapat ikut menyolatkan di waktu terakhirnya. Dia ragu pada kebersihan pakaiannya. Tapi Budhenya mengingatkan untuk menyolatkan. Soal celana yang kurang bersih, tinggal ganti sarung.
Beberapa jamaah mulai resah karena menunggu lebih dari sejam. Pak Ustadz pun minta izin untuk disholatkan tanpa menunggu anaknya. Tapi informasinya dia sudah di gerbang perumahan.
Setelah berwudhu, anak muda itu segera menuju Bapaknya yang sudah siap disholatkan. Setelah bercakap sebentar, dia membantu menutup wajah ayahnya lalu bergegas masuk shaf.
Suasana pekuburan mulai sepi. Tinggal keluarga inti yang terakhir meninggalkan bersama nisan kayu. Tak lama terlihat sebuah mobil mendekat. Tampak seorang perempuan dikawal dua adik lelakinya turun dari mobil. Mendekat menyalami kami yang jadinya bertangisan dan saling minta maaf.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar