Bunda Nahdiana, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Khusus Ibukota Jakarta berkenan hadir meluncurkan buku karya Ikatan Pendidik dan Penulis Jakarta. Acara diluncurkan pada Minggu, 5 Maret 2023 di Taman Literasi Christina Martha Tiahahu, Jakarta Selatan.

Acara yang digawangi Bu Endah Wijayanti dari SMAN 77 berjalan dengan lancar dan komunikatif serta meriah. Membuat hadirin menjadi terbawa suasana yang rileks dan menyenangkan.

Bunda Nahdiana menyatakan rasa bahagia dan bangganya bisa hadir dalam acara peluncuran buku yang merupakan karya teman-temannya. Begitu juga perasaan para peserta kegiatan tersebut. Bunda Nahdiana memberikan kesempaatn seluas-luasnya untuk IPP Jakarta berkembang dan mengembangkan kegiatan di Jakarta mendampingi Gliter Jak. Bahkan Bunda Nahdiana menawarkan Aula Gedung di Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pelaksanaan kegiatan IPP Jakarta.

Wakil Ketua IWAPI yang juga CEO Media Guru dalam sambutannya menginformasikan jumlah guru penulis di DKI Jakarta yang terbanyak berasal dari Jakarta Timur. Dengan penuh percaya diri Wakil Ketua IWAPI tersebut memberikan gambaran dahsyatnya kegiatan literasi di Jakarta jika para guru tersebut menularkan kemampuan literasinya kepada para siswa dan teman-temannya.

Harapan yang seperti gayung bersambut pun tertuang dalam kemampuan berbalas pantun yang spontan dan luar biasa. Bukan sekadar pantun, tetapi pantun yang sarat makna dan sesuai dengan kaidah pakem pantun.

Bunda Nahdiana memberi kesempatan kepada penulis untuk bicara. Ayla Adhinda Pramono pun memperkenalkan diri dan kegiatannya sebagai siswa SMPN 30 Jakarta dan Ketua Forum Anak Jakarta Utara. Bunda Nahdiana bertanya jawab tentang Museum Fatahillah yang dijawab dengan lugas. Ayla enyebut nama gurunya yang telah mengajak dan mengajarnya menulis. Gurunya pun tersenyum mengatupkan dua telapak tangannya sambil tersenyum mengangguk kepada Bunda Nahdiana.

Selanjutnya Dara Nugraha Auliantira dari SMKN 49 pun memperkenalkan diri dan tulisannya tentang Old Shanghai di Kelapa Gading. Salah satu dialognya adalah pertanyaan apakah Dara sudah pernah ke Shanghai. Dengan tersipu Dara menjawab belum, tapi terbayang di Shanghai zaman dulu seperti di tempat wisata tersebut. Dalam kesempatan tersebut Dara juga mengucap terima kasih kepada Ibu yang telah mengajak dan mengajarnya menulis. Bunda Nahdiana menanyakan apakah ibu ada di sini. Dara mengangguk sambil mengarahkan tangan kepada ibunya yang disambut tawa dan tepuk tangan. Bunda Nahdiana pun mengajak Ibunya berfoto. Diajak pula ayahnya berfoto bersama. Dalam kesempatan itu mereka pun minta tanda tangan Bunda Nahdiana di buku yang akan menjadi kenangan.

Begitu juga dengan para penulis yang hadir. Sebagian besar adalah pengurus IPPJ. Beberapa nama yang saya ingat adalah Bu Rifni Hayati, Bu Endah Wijayanti, Bu Hanum Surroya,Bu Erni Setianingrum, Bu Maria, Bu Wisri Atutui, Pak Sugiharto, dan Pak Kasmadi yang diberikan kesempatan untuk foto bersama Bunda Nahdiana, Pak Putoyo, dan Pak Sonny. Mereka pun memberikan buku karya mereka sebagai kenangan untuk Bu Kadis. Acara ditutup dengan foto bersama semua peserta yang hadir.

Bunda Nahdiana berpamitan untuk melanjutkan ke acara berikutnya. Hujan gerimis tidak menghalangi langkahnya yang penuh semangat walau di hari libur. Ucapan selamat jalan pun dilagukan Bu Endah dan Bu Emi mengiringi Bu Kadis yang berpamitan dengan begiti ramah kepada semua yang hadir.