Hidup bukan sekedar tentang pribadi individu manusia. Namun hidup sejatinya sebuah bonding, ikatan kuat antar individu.

Belajar ilmu sosiologi, kita bisa melihat bahwa setiap individu memiliki kecenderungan untuk selalu membutuhkan individu lainnya.

What for? Tentu untuk saling melengkapi. Menjalin kerjasama. Saling menghibur. Asah, asih, asuh, dan memenuhi kebutuhan nalurinya sebagai insan sosial ciptaan Allah swt.

Indonesia negeri kita yang dinilai memiliki berjuta-juta nilai sosial yang tinggi. Penuh kesantun. Keramahan. Dengan keberagaman Bhineka Tunggal Ika, Indonesia menjadi negeri penuh toleransi.

Namun sekarang, sungguh sangat ironi.

Penindasan. Pembantaian. Pembunuhan menjadi santapan pagi setiap waktu. Aksi sadis tak berperikemanusiaan seperti hal yang sangat biasa. Tak lagi membuat diri bergetar. Tak lagi membuat diri bergerak mengehentikan aksi brutal. Kita seperti manusia-manusia mati rasa. Membeku seperti es. Kemudian berucap itu hanya salah paham. Salah sasaran. Saling memaafkan. Indonesia cinta damai. Dan berharap semua tenang.

Ketahuilah, itu hanyalah kalimat-kalimat penghibur yang sangat menyakitkan dari ketidakberdayaan.

Lalu apa nanti jawaban yang akan kita beri di pengadilan yang hakiki di saat saudara kita menuntut akan sikap enteng kita atas kesewenang-wenangan yang mereka dapatkan? Masih bisakah kita menegakkan kepala dengan segala keangkuhan kita? Atau hanya berucap" semoga ini hanyalah mimpi."