" Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya. Maka Dia mengilhaminya kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaannya." (QS. Asy-Syam: 7-8)

Allah SWT telah memberikan setiap insan dua sifat jiwa.

Satu, sifat fujur yang membawa kepada perbuatan keji dan mungkar. Kedua, sifat taqwa yang diisi dengan keimanan yang akhirnya membawa pada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Salah satu sifat fujur manusia adalah "mental black".

What is it? Do you know?

Mental black, lebih kepada mental buruk yang hampir ada pada setiap diri manusia. Seperti: blame (menyalahkan), excuse (banyak alasan), justification (pembenaran), dan complain (mengeluh).

Blame, menyalahkan.

Saat kondisi terjepit atau terpojok, keseringan kita mencari kambing hitam. Menyalahkan orang lain yang belum tentu salah. Tujuannya satu, agar diri selamat dari sanksi yang mungkin akan diberikan.

Excuse, banyak alasan.

Agar terdengar sok sibuk, sok bijak, atau sok benar terkadang untuk menyembunyikan kesalahan diri, kita sering mencari alasan-alasan. Alasan tersebut juga sering tidak masuk akal. Benar atau benar?

Justification, pembenaran.

Untuk mencapai tujuan dalil Qur'an dan hadist terkadang dikutip untuk melakukan justification. Padahal, dalil yang diambil tidak sesuai dengan konteks makna yang ingin dibahas.

Terakhir, complain (mengeluh).

Belum berusaha, tapi keseringan kita sudah menyerah. Mengeluh dengan keadaan.

Keempat mental black ini, kita usahakan agar tidak ada pada diri kita. Minimal kita mampu meminimalisir kemunculannya dalam ucapan, sikap, dan tingkah laku kita sehari-hari. Ok.