Matematika materi konsep bangun ruang di kelas 6B MI Tri Shakti Surabaya tahun 2019/2020 merupakan salah satu materi dengan kompleksitas yang cukup tinggi dan cukup sulit dipahami, terbukti pada Ulangan harian materi bangun ruang nilai rata-rata kelas hanya 57 sangat rendah jauh di bawah nilai KKM yaitu 70. Sedangkan nilai ketuntasan hanya 50 %.

Hal ini di sebabkan karena siswa kesulitan membayangkan bangun ruang. Menurut teori belajar Jean Piaget: anak usia 7-11 thn berpikir dalam taraf operasional kongkret. Siswa membutuhkan bantuan benda-benda kongkret untuk meningkatkan pemahaman bangun ruang.

Tusuk sate adalah benda kongkret yang banyak dijumpai dilingkungan sekitar siswa. Dengan menggunakan tusuk sate dalam membuat bangun ruang siswa mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan (PAKEM=pembelajaran yang Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Terbukti pada siklus ke dua terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas menjadi 90, dengan nilai ketuntasan 100 %.

Penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi penelitian lanjutan dalam pembelajaran materi Konsep bangun Ruang.

Penulis:

Ir.Ena Roselawati.S.Pd.(guru DPK kemenag Kota Surabaya, Guru kls 6B MI Tri Shakti Tandes Sby. mentor MNR (Matematika Nalaria Realistik) pada KPM (Klinik Pendidikan MIPA). CEO Bimbingan Belajar Rosela[