#Tagur-9

Mengawali tahun ajaran baru, pastilah segala renik sudah disiapkan. Mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi, segala bahan telah tersedia. Dan ketika tinggal 'mancal' maka hal pertama yang dilakukan guru adalah perkenalan.

Tidak mudah bagi siswa baru dalam mengadaptasi diri, apalagi pada kondisi yang seperti ini. Bertemu teman lewat dunia maya tentu tidak mudah untuk bisa mengenal lebih dekat. Yang pada akhirnya, apabila dalam proses perkenalan, bagi guru hanya sekilas tahu.

Yang paling ditunggu bagi guru, khusunya bagi guru muatan lokal, tentu berkenalan dengan mereka menghadirkan kesan sendiri. Pasalnya tidak semua anak bisa dengan lancar berkenalan. Sekedar menyebutkan nama dan alamatpun, bagi mereka yang tidak terbiasa menggunakan bahasa daerah dengan benar, akan terasa menyulitkan. Benar saja, pasti ada yang keliru dalam menyebutkan kata. Tak apa, yang terpenting berani berbicara.

Ya, perlu keberanian yang tinggi untuk sekedar membuka omongan. Dan disini peran guru sangat dibutuhkan. Sekedar menguatkan dengan reward berup acungan jempol ataupun kalimat pujian positif lainnya. Tekankan kepada anak, kita memang harus bisa mempunyai rasa malu tetapi dalam hal tertentu. Era perkembangan semakin menjadi. Jangan karena malu, kita tertinggal sendiri.

Salam Literasi