#Tagur-6

Tak bisa dipungkiri penggunaan aplikasi dalam pembelajaran daring sangat membantu guru sebagai sarana memudahkan berbagai hal. Mulai dari tatap muka meski di dunia maya, sampai penyimpanan materi dan pemberian evaluasi. Beredarnya berbagai aplikasi yang menawarkan kemudahan dalam akses serta kapasitas penggunaan kuota internet merebak sangat cepat.

WAG adalah aplikasi paling mudah dengan penggunaan kuota Internet yang rendah. Meskipun dengan fitur yang sederhana, tetapi WAG dirasa paling efisien dengan segala kemudahan yang ada. Tetapi tak menutup kemungkinan karena tuntutan, guru pindah aplikasi sebagai media pembelajaranpun tak bisa dielakkan. Lantas, bagaimana dengan siswa yang kurang 'mampu' menggunakan aplikasi sesuai tuntutan?

Berbagai opini masuk selaras dengan perkembangan bermacam aplikasi. Mulai dari ketidakkuatan memori gawai sampai kendala jaringan yang tetiba muncul. Bagaimana menangani hal semacam itu? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai 'jalan tengah' apabila memghadapi hal semacam ini.

1. Buat kesepakatan pengguna aplikasi ketika pembelajaran. Berikan kesempatan siswa menentukan. Termasuk apabila

2. Dengan melibatkan siswa untuk berpendapat yang akhirnya menjadi kesepakatan, ngiras-ngirus mengajari siswa belajar tanggung jawab secara pribadi atas kesepakatan yang telah dibuat oleh forum kelas.

3. Siapkan pengganti 'tugas' apabila siswa terlendala secara teknis mengikuti pembelajaran.

Secara kasat mata, keseluruhan memang membebankan. Tetapi jika berniat menimba ilmu, meski dalam keterbatasan teknologi dan melibatkan komunikasi dua arah, akan menjadikan pembelajaran akan terpenuhi targetnya.

Pati, 21 Juli 2020