Haiku Bertinta Emas
Haiku Bertinta Emas
#tmg87@pentigraf
Ku buka jendela. Semburat emas menyilaukan. Indah. Bergerak-gerak. Semilir angin menerpa, menyibakkan anak rambutku. Ku cari aroma harum mewangi. Siapakah gerangan yang telah mengirim mawar merah ini?
Ku dapati secarik kertas di antara mahkota bunga. Bertuliskan haiku untukku. Dengan tinta keemasan.
Ku pandangi mawar seindah kata dalam haiku. Semerbak aromanya seharum kenangan seperti isi haiku. Namun saat ku lirik siapa pengirimnya, ku dapati duri yang menusuk, menghunjam dalam kalbuku. Mengapa mesti membelai, kalau dengan tangan penuh duri. Untuk apa memandang, jika dengan mata juling. Bagaimana akan menggenggam, sementara jari tetap terbuka. Ku dapati bahwa kasih sayangnya bagai hidung dicium, pipi digigit. Ku pikir kau akan mengajakku terbang tinggi. Ternyata hanya akan menjatuhkanku dari ketinggian.
Banjarnegara, 29 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar