Guru Hebat Tak Pernah Berhenti Berkarya

Karya : Endah Setiaharti, M.Pd.

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan yang dimiliki setiap orang dapat melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan aktualisasi diri. Dengan kekurangannya, seseorang juga dapat belajar untuk menghadapi kesulitan, tantangan, dan berupaya menemukan solusi terbaik dari masalah yang dihadapinya. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Allah menganugerahkan kelebihan dan kelemahan kepada setiap manusia tidak lain bertujuan agar manusia bisa saling bersinergi atas kedua hal tersebut.

Bagaimanakah wujud rasa syukur kita atas anugerah yang telah Allah berikan ? Kita dapat memulai dengan cara melihat kembali potensi kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Dengan mengoptimalkan kelebihan yang kita miliki untuk menghasilkan sebuah karya merupakan solusi yang tepat. Karya yang dibuat bisa berupa tulisan, media pembelajaran, konten kreator, strategi atau pendekatan, atau temuan hasil eksperimen yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Kehadiran teknologi dalam dunia pendidika memberikan kemudahan bagi guru untuk terus belajar dan berkarya dengan memanfaatkan fitur-fitur digital yang disajikan. Kelemahan yang kita miliki dapat teratasi dengan memanfaatkan teknologi maupun forum ilmiah sebagai upaya meningkatkan berbagai kompetensi.

Sebagai seorang pendidik, belajar sepanjang hayat merupakan sebuah keniscayaan. Guru harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan profesinya. Seorang guru harus profesional dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi persoalan yang menyertainya di dunia kerja. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya tidak pernah berhenti belajar. Belajar dari teman seprofesi, orang tua, media cetak, media elektornik dan sosial, termasuk peserta didik. Dengan pengalaman belajar yang diperolehnya, seorang guru dapat menuangkan ide-ide kreatif dalam sebuah karya. Guru yang terus berkarya akan menghantarkan anak-anak hebat mampu menumbuh kembangkan ide-ide brilian dalam karya yang luar biasa. Guru dapat mempublikasikan karyanya lewat berbagai kegiatan Aksi Nyata dalam PMM, media sosial, atau pun kegiatan positif forum ilmiah lainnya.

Mengapa guru harus berkarya ? Guru berhadapan dengan anak bangsa yang silih berganti dan memiliki berbagai impian akan masa depannya. Merekalah yang nantinya akan mengisi berbagai kursi kepemimpian suatu bangsa. Di tangan mereka pula perjuangan suatu bangsa akan diteruskan. Oleh karena itu diperlukan guru-guru yang andal untuk mendidik mereka sebagai generasi penerus yang rahmatan lil ‘alamiin. Guru yang tak pernah berhenti berkarya, berarti telah menunjukkan kompetensinya secara professional dan membantu peserta didik melukis mimpinya dengan nyata. Melalui karyanya, guru dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan bagi dunia pendidikan. Dengan karya-karyanya akan menumbuhkan gairah bagi guru untuk memberikan pembelajaran dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan zamannya.

Untuk menghasilkan sebuah karya diperlukan kompetensi dan kemauan yang kuat. Bahkan mungkin kita harus memaksakan diri untuk sampai pada titik ini. Dengan belajar dari karya dan pengalaman orang lain akan merubah mindset kita ke arah yang lebih baik. Hal yang terpenting bagi kita adalah berani mencoba, berusaha memberikan yang terbaik lewat karya sederhana. Untuk kemudian karya-karya tersebut kita perbaiki dan sempurnakan hingga menjadi karya luar biasa yang bermuara pada kemaslahatan. Dengan karyanya guru dapat menghidupkan terus ide-ide dan kreativitasnya. Guru dapat menebarkan virus kebaikan dan keshalihan. Dengan karyanya pula guru dapat menginspirasi kehidupannya menjadi lebih bermakna dan bernilai ibadah. Jika pun guru berpulang ke pangkuan Sang Pencipta karya-karyanya akan tetap hidup. Orang dapat merasakan jiwa dan pengaruh guru melalui karya-karyanya. Oleh karenanya teruslah berupaya menjadi guru hebat yang tak pernah berhenti berkarya karena dengan karya tersebut guru akan selalu hidup. Dengan karyanya guru akan semakin kaya jiwa, hati, ide, pemikiran, dan kreativitas sehingga mampu menggerakan hati peserta didik untuk meneladaninya.